CGI mengambil peran dalam membuat efek adegan 'palsu' terasa lebih nyata. Penggunaan CGI juga memakan biaya yang cukup mahal. Dilansir dari tirto.id, eksekutif Sony Pictures, Penny Finkelman Cox mengatakan bahwa untuk membawa film 2D ke bioskop, diperlukan 400 pekerja visual yang bekerja selama empat tahun. Sementara jika menggunakan CGI, hanya membutuhkan setengah pekerja dari angka tersebut dan menghabis waktu tiga tahun lebih awal untuk membuat film dengan memanfaatkan teknologi komputer.
Penasihat animasi Weta Digital, Dave Clayton dalam wawancaranya dengan Gizmodo, ia mengatakan bahwa dibutuhkan teknologi raksasa untuk membuat efek CGI. Dengan mengandalkan 50.000 CPU dan RAM 170 terabytes baru bisa memproses efek CGI Desolation of Smaug.
Teknologi CGI ini bukan semata-mata hal yang mudah dilakukan. Tak hanya itu, biaya yang cukup fantastis dalam sekali produksi juga menjadi pertimbangan penting para pembuat film. Namun, demi menciptakan film yang bagus dan diminati oleh banyak orang, tak jarang juga banyak rumah produksi yang rela merogoh kantong untuk memakai CGI.
Para penikmat film-film action yang banyak memakai CGI juga pasti akan merasa puas karena film yang dihasilkan terasa lebih nyata dan sensasi yang dirasakan lebih puas. CGI memberikan kesan berbeda dan seolah-olah ikut terbawa alur film yang dibawakan.
Daftar PustakaÂ
Zaenudin, A. (2017, Agustus 24). Seluk Beluk Teknologi CGI untuk Memoles Film. Retrieved from tirto.id: https://tirto.id/seluk-beluk-teknologi-cgi-untuk-memoles-film-cvdY
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H