Untuk mendukung keefektifan kurikulum tersebut, pemerintah telah menyiapkan modul dan asesmen untuk menjadi acuan pembelajaran pada jenjang tertentu. Hal ini dilakukan untuk mencapai keefektifan pembelajaran tanpa merasa terburu-buru untuk mengejar target. Sehingga peserta didik diharapkan paham dan menjadikannya wawasan sekaligus syarat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.Â
Kebijakan Kurikulum Darurat tersebut dirancang oleh pemerintah untuk digunakan sebagai opsi kurikulum bagi sekolah. Di mana pemerintah memberikan tiga opsi, yaitu tetap memakai Kurikulum Nasional, memakai Kurikulum Darurat, atau memakai kurikulum yang telah disederhanakan secara mandiri oleh sekolah. Kebijakan tersebut direncanakan dapat berlangsung sampai akhir tahun atau tepatnya pada akhir bulan Desember 2020. Dengan opsi dan jangka waktu tersebut, sekolah dapat memilih sesuai kemampuan dan kondisi wilayah sekolah yang bersangkutan.
PENDIDIKAN DI ERA NEW NORMAL
New Normal atau kebiasaan baru yang mana pemerintah memberikan arahan agar masyarakat menerapkan social distancing. Di era sekarang ini, Kemendikbud mengeluarkan kebijakan terkait pelaksanaan tahun akademik baru, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penggunaan fasilitas atau layanan kampus. Sektor pendidikan di era New Normal berbeda dengan dulu yang mana pembelajaran dilakukan tatap muka setelah adanya pendemi Virus Covid-19 pembelajaran dilakukan secara daring.Â
Adanya teknologi dapat mempermudah proses pembelajaran di era New Normal yang mana pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka melainkan secara daring. Dengan memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran untuk memfasilitasi para guru agar tetap bisa menjalankan tugasnya sebagai pengajar atau bisa disebut dengan E-Learning.Â
Pendidik dapat mengunakan beberapa platform untuk mempermudah proses pembelajaran seperti menggunakan Google Classroom, Google Meet, Zoom, dan berbagai platform lainnya, Contoh lainnya seperti, peserta didik juga bisa menggunakan platform PHet untuk melakukan simulasi praktikum. Pendidik memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran daring untuk membuat peserta didik memahami segala materi yang diajarkan.
MERDEKA BELAJAR
Seperti yang telah kita ketahui Era Society 5.0, dimana teknologi bisa menjadi teman juga bisa menjadi musuh, tergantung bagaimana kita menggunakannya. Dengan kemajuan teknologi tersebut, bahkan menyebabkan sebuah pekerjaan dapat digantikan dengan mesin, dan muncul pekerjaan baru yang membutuhkan berbagai bidang ilmu. Sehingga dalam hal ini sebuah konsep yang dicetuskan oleh menteri pendidikan yakni bapak Nadiem Makarim adalah terkait dengan Konsep Kampus Merdeka Belajar. Dimana konsep kampus merdeka belajar ini memiliki empat pokok kebijakan merdeka belajar kampus merdeka yakni: pembukaan program studi baru, sistem akreditasi perguruan tinggi, perguruan tinggi negeri badan hukum, hak belajar tiga semester.Â
Dalam hal ini jika dilihat dari keempat kebijakan tersebut yang terkait dengan konsep kampus merdeka, hal ini merupakan sebuah perhatian, sebuah bentuk kepedulian terhadap sistem perguruan tinggi di Indonesia, karena dalam hal ini tantangan bahwa di era society 5.0 membutuhkan berbagai macam bidang ilmu.Â
Sehingga dengan adanya konsep kampus merdeka belajar terkait dengan hak belajar tiga semester di luar prodi diharapkan mahasiswa dapat lebih aktif, kreatif, inovatif, dan mampu menjalin kerja sama dengan mahasiswa lainnya secara keseluruhan antar jurusan atau fakultas baik di dalam maupun di luar universitas, sehingga terjalinlah sebuah kerja sama yang baik, inilah salah satu bentuk konsep kampus merdeka, dimana mahasiswa diberikan pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa dengan terbiasa dihadapkan pada berbagai permasalahan, sehingga dapat terbiasa dalam menghadapi permasalahan dunia nyata.Â
Dengan adanya hak belajar di luar prodi mahasiswa dilatih bukan hanya di dalam kelas akan tetapi praktik ke lapangan sehingga akan menambah wawasan dan pengalaman belajar bagi mahasiswa. Sehingga dalam hal ini konsep kampus merdeka belajar ini memberikan keluasan ilmu pengetahuan di berbagai bidang ilmu dan pengalaman belajar bagi mahasiswa sehingga nantinya ia mampu menemukan dimana passionnya, sehingga ia siap dalam menghadapi dunia nyata, dan mampu menghadapi tantangan di era Society 5.0.