Mohon tunggu...
Marsha Amina Safira
Marsha Amina Safira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Jakarta

saya berkuliah di Universitas Muhammadiyah Jakarta dengan program studi Ilmu Komunikasi. Hobi saya mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Krisis Etika dalam Peristiwa Tawuran di Magelang

14 Mei 2024   11:41 Diperbarui: 15 Mei 2024   17:34 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama: Marsha Amina Safira // 23010400214

Dosen Pengampu: Dr. Nani Nurani Muksin, M.Si.

Mata Kuliah Filsafat dan Etika Komunikasi

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Komunikasi

Kasus konflik yang baru-baru ini terjadi di Indonesia adalah kasus tawuran yang terjadi di Magelang pada Kamis 9 Mei 2024 dini hari pukul 01.50. Telah terjadi tawuran di Jalan Bringin 1 No 28 Magelang, Malangan, Magelang Selatan. Dalam video yang diunggah dalam laman instagram @liputan.magelang terlihat sekelompok orang berjalan dan berlarian dengan membawa senjata tajam maupun kayu. Detikjateng, (2024, Mei, 9)

Terkait dengan kejadian tersebut, Kasi Humas Polres Magelang Kota, Iptu Untung Harjanto mengatakan bahwa kepolisian telah turun ke lokasi kejadian tawuran tersebut. Tawuran tersebut bisa terjadi diduga karena saling menantang di media sosial.

"Kami sampaikan bahwa kejadian tawuran diawali dengan saling tantang melalui akun medsos Ig (Instagram) antarkelompok (dua kampung). Selanjutnya masih menunggu hasil pengembangan penyelidikkan oleh Satreskrim Polres Magelang Kota." Kata Untung, Kamis (9/5).

"Di Tempat kejadian, Polres Magelang Kota telah mengamankan lima unit sepeda motor yang dimungkinkan (diduga) milik para pelaku tawuran. Saat kami mendatangi TKP, para pelaku melarikan diri." Lanjutnya.

Dari kasus ini penulis ingin menganalisa dari aspek filsafat dan etika ilmu komunikasi, karena kasus ini dapat menjadi pembelajaran yang baik untuk masyarakat.

Analisis Kejadian dari Aspek Etika dan Teori Komunikasi

Dua orang pakar biologi sosial, Sidney Preuschoft dan Karel P. Van Schaik, mengutip pandangan Hand (1986), menjelaskan bahwa konflik merupakan kepentingan yang muncul ketika dua individu merasakan ketidakcocokan tujuan, yang terjadi Ketika dua individu berusaha mendapatkan sesuatu yang hanya bisa dimiliki satu individu saja (Preuschoft dan Van Schaik, 2000: 77)

Pakar sosiologi dari Universitas Free di Berlin, Sussane Bukley-Ziestel, mengutip pendapat dari Paul E. Salem (1997), menjelaskan bahwa konflik adalah bentuk fenomena negatif yang begitu besar hingga menghasilkan efek samping berupa kekerasan, penderitaan, dan ketidaknyamanan (Bukley-Ziestel, 2008: 20).

Pakar sosiologi dan konflik, Richard B. Felson menjelaskan konflik sebagai suatu aspek sosial yang umum ditemukan sekaligus menjadi sumber utama dari agresi dan kekerasan (Felson, 2009: 31).

Ilmu komunikasi menurut Berger dan Chaffe dalam buku mereka yang berjudul "Handbook of Communication Science" terbutan tahun 1987. Menurut mereka ilmu komunikasi adalah "Ilmu pengetahuan tentang produksi, proses dan pengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambang melalui pengembangan teori-teori yang dapat diuji dan digeneralisasikan dengan tujuan menjelaskan fenomena yang berkaitan dengan produksi, produksi, proses dan pengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambang."

Dilansir dari situs encyclopedia, etika komunikasi adalah tanggung jawab etis dalam berkomunikasi, baik secara langsung atau lewat tekonologi komunikasi, seperti gawai atau handphone dan juga media sosial.

Menurut Abdul Samad Arief, dkk dalam buku Dasar-Dasar Komunikasi Bisnis (2021), etika adalah prinsip untuk mengatur perilaku dalam masyarakat. Sedangkan komunikasi adalah hubungan interaksi antarmanusia, berupa pengiriman dan penerimaan pesan. Jadi etika komunikasi dapat diartikan sebagai prinsip mengatur hubungan interaksi antar mansuia.

Etika memiliki peran peting dalam komunikasi. Melalui etika, tindakan komunikasi diarahkan menjadi tindakan yang dilakukan secara otonom dan bebas, namun bertanggung jawab.

Etika dan moral juga bisa diartikan sama, yaitu sistem nilai tentang bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia yang telah diinstitusionalisasikan dalam sebuah adat kebiasaan yang kemudian berwujud dalam perilaku yang ajek dan terulang dalam kurun waktu lama, layaknya sebuah kebiasaan (Keraf, 1998: 14).

Ujaran kebencian dalam media sosial terjadi dalam bentuk ekspresi menyebar, menghasut, mempromosikan, maupun membenarkan kebencian rasial, agama dan golongan dalam bentuk kebencian intoleransi, etnosentrisme , diskriminasi dan permusuhan.

Ketika media sosial mendominasi kehidupan bermedia manusia, ujaran kebencian semakin tidak terkendali, sebagaimana yang dibuktikan dengan munculnya beragam ujaran kebencian di media sosial. Seperti dalam kasus di atas, tawuran tersebut terjadi karena pada awalnya dua kubu tersebut saling menantang di media sosial.

Kasus tawuran yang terjadi di atas disebabkan oleh perdebatan yang terjadi di media sosial. Dalam etika komunikasi dalam media sosial, perbuatan tersebut tidak dibenarkan. Media sosial seharusnya tempat untuk menyebarkan hal-hal positif bukan untuk menyebarkan ujaran kebencian yang mengakibatkan kericuhan dengan pihak yang terlibat, apalagi sampai merugikan masyarakat yang sebenarnya tidak terlibat.

Secara umum istilah teori dalam ilmu sosial mengandung beberapa pengertian sebagai berikut:

A.Teori adalah abstraksi dan realistis

B.Teori terdiri dari sekumpulan prinsip-prinsip dan definisi-definisi yang secara konseptual mengorganisasikan aspek-aspek dunia empiris secara sistematis.

C.Teori terdiri dari asumsi-asumsi, proporsional-proporsional, dan aksioma-asksioma dasar yang saling berkaitan.

D.Teori terdiri dari fenomena-fenomena, yakni generalisasi yang diterima/terbukti secara empiris.

Dari pengertian-pengertian yang telah disebutkan di atas, dapat disimpulkan bahwa teori pada dasarnya merupakan "konseptualisasi atau penjelasan logis dan empiris tentang suatu fenomena."

Dalam teori komunikasi, kasus tersebut mengandung teori behaviorisme dan teori dependensi efek komunikasi massa.

A.Teori behaviorisme, milik John B. Watson (1878-1958) menyatakan bahwa semua perilaku termasuk tindak balasan atau respons yang ditimbulkan oleh adanya rangsangan (stimulus). Jadi, jika suatu rangsangan telah diamati dan diketahui, maka respon dari seseorang akan mudah diprediksikan. Setiap perilaku dapat dipelajari berdasarkan rangsangan dan respon.

Jadi, kasus tawuran tersebut berhubungan dengan teori behaviorisme karena kasus tersebut disebabkan oleh perdebatan atau pertentangan yang terjadi di media massa antar dua kubu. Sehingga, karena terjadinya perdebatan tersebut dapat dipastikan akan terjadi perseteruan di dunia nyata yang pada kasus tersebut terjadinya tawura.

B.Teori dependensi efek komunikasi massa, merupakan teori yang dikemabangkan oleh Sandra Ball-Rokeachdan Melvin L. De Fleur (1976). Teori ini fokus pada kondisi struktural suatu masyarakat yang mengatur kecenderungan terjadi suatu efek media massa.

Jadi, kasus tawuran tersebut berhubungan dengan teori dependensi efek komunikasi massa karena kasus tersebut disebabkan oleh perdebatan atau pertentangan yang terjadi di media massa yaitu media sosial.

Dari kasus di atas, seharusnya kita lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan menyelesaikan masalah dengan kepala dingin sehingga tidak menimbulkan kericuhan yang dapat merugikan orang banyak terutama pihak yang tidak terlibat dalam masalah tersebut.

Berdasarkan penjelesan di atas dapat disimpulkan bahwa kasus tawuran yang terjadi di Magelang yang disebabkan oleh perdebatan atau pertentangan yang terjadi di media sosial tidak dibenarkan dalam etika komunikasi dan kasus tersebut berhubungan dengan teori komunikasi behaviorisme dan teori komunikasi dependensi efek komunikasi.

DAFTAR PUSTAKA

Susanto, E. (2024, 09 Mei). Beredar Video Tawuran di Jalan Beringin Magelang, Polisi Turun Tangan. Diakses pada 12 Mei 2024, dari https://www.detik.com/jateng/berita/d-7332630/beredar-video-tawuran-di-jalan-beringin-magelang-polisi-turun-tangan/amp

Min, M. (2024, 11 Mei). Macam-Macam Teori Komunikasi Menurut Para Ahli dan Pengertian Terlengkap. Diakses pada 13 Mei 2024, dari https://www.pelajaran.co.id/macam-macam-teori-komunikasi-menurut-para-ahli-dan-pengertian-terlengkap/#:~:text=Terdapat%20beberapa%20teori%20dalam%20komunikasi%2C%20antara%20lain%3A%201,Efek%20Komunikasi%20Massa%20...%207%207.%20Teori%20Konstruktvisme

Junaedi, F. (2020). Etika Komunikasi Di Era Siber : Teori dan Praktik. Depok: Rajawali Pers.

Fajar, D, Putra. (2016). Teori-Teori Komunikasi Konflik: Upaya Memahami dan mematakan Konflik. Malang: Universitas Brawijaya Press (UB Press).

Drs. Daryanto & Dr. Raharjo, M. ST.M.Pd. (2016). Teori Komunikasi. Yogyakarta: Gava Media.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun