1. Tidak ada pengawasan dalam penghitungan suara, meskipun ada tim independen yang memahami mekanismenya.
2. Kartu suara tidak tiba tepat waktu, terutama di wilayah terpencil.
3. Ada kemungkinan bahwa satu pemilih memiliki lebih dari satu kartu suara.
4. Politik uang sangat sensitif.
5. Dalam hal kampanye politik, setiap partai politik cenderung melakukan pelanggaran.
Faktor-faktor yang disebutkan di atas berfungsi sebagai penghalang atau penghambat perkembangan demokrasi yang lebih baik yang sesuai dengan nilai-nilai luhur rakyat Indonesia.
Mekanisme politik di infrastruktur (lapisan masyarakat) dan suprastruktur (lapisan pemerintah) sistem demokrasi harus bekerja sama. Hal ini dilakukan untuk menciptakan suasana yang mendukung untuk pemulihan demokrasi di Indonesia.
Kiranya penting untuk menjelaskan kondisi ideal yang memungkinkan demokrasi pemerintahan yang sempurna setelah melihat berbagai hambatan yang ditemukan di lapangan. Individu memiliki kesadaran akan hak dan kebebasan mereka sendiri, serta hak dan kebebasan orang lain. Mereka memiliki sikap kerjasama, memiliki kemampuan untuk berargumentasi dan mencapai kesepakatan, memiliki standar hidup yang stabil, memiliki persamaan kesempatan ekonomi dan sosial yang wajar, memiliki sikap kedewasaan yang ditunjukkan oleh pengalaman, dan hidup dalam masyarakat yang beraneka ragam tetapi bebas.
KESIMPULAN
Sistem pemerintahan yang dianut oleh Indonesia, demokrasi bertujuan untuk membangun pemerintahan yang didukung oleh rakyat dan berfokus pada kepentingan rakyat. Ternyata situasi di lapangan menunjukkan bahwa demokrasi tidak berjalan sesuai dengan harapan dan cita-cita luhur rakyat Indonesia. Ini mirip dengan pesta demokrasi dengan pemilihan langsung untuk presiden, wakil presiden, dan kepala provinsi dan kabupaten/kota.
Fakta bahwa pilkada tersebut penuh dengan kecurangan menunjukkan preseden yang buruk untuk reputasi demokrasi Indonesia. Sejarah menunjukkan bahwa berbagai hambatan klasik selalu menghalangi setiap kebijakan pemerintahan, aktivitas politik, atau peristiwa. Mereka yang tidak memiliki prinsip dan tujuan politik yang kuat selalu menjadi sumber masalah ini.Â