Mohon tunggu...
Marsefio
Marsefio Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Ilmu Komunikasi di Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Pelita Harapan Karawaci Tangerang. Saat ini sedang menempuh studi S3 di Program Pascasarjana Ilmu Komunikasi Universitas Sahid Jakarta

Kegemaran saya adalah menulis, menonton film, mengajar, melakukan kegiatan sosial dan kemasyarakatan serta menjadi trainer untuk pelatihan komunikasi efektif untuk sekolah sekolah, public speaking skkill untuk korporat serta kehumasan pemerintah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengulik Pemikiran Kritis Paul Virilio dalam Menyikapi Fenomena "Fear of Missing Out" (FOMO)

30 Juli 2023   03:04 Diperbarui: 30 Juli 2023   03:12 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ISumber : https://literariness.org/2018/02/24/

Sebelum kita mengeksplorasi bagaimana pemikiran Paul Virilio berhubungan dengan FOMO, perlu untuk memahami konsep FOMO itu sendiri. FOMO merujuk pada perasaan cemas dan gelisah yang muncul ketika seseorang merasa bahwa mereka sedang melewatkan sesuatu yang menarik atau penting yang sedang terjadi dalam kehidupan orang lain. Media sosial seringkali menjadi pemicu utama FOMO karena mereka menampilkan gambaran kehidupan yang dianggap lebih baik dan lebih menggembirakan, menyebabkan orang lain merasa iri dan tidak puas dengan kehidupan mereka sendiri.

3. Pemikiran Kritis Paul Virilio

a. Kecepatan dan Persepsi Waktu

Dalam salah satu karyanya yang terkenal, "Speed and Politics" (1977), Virilio membahas tentang bagaimana pertumbuhan teknologi dan kecepatan mengubah persepsi kita tentang waktu. Ia berargumen bahwa semakin cepatnya informasi dan peristiwa beredar, semakin pendek pula persepsi waktu kita. Fenomena FOMO mencerminkan pandangan ini karena media sosial membanjiri kita dengan informasi dan pengalaman secara cepat dan berkesinambungan, sehingga kita merasa terus-menerus harus terlibat dan takut ketinggalan.

b. Dystopia Digital

Virilio juga berbicara tentang "distopia digital," yang mengacu pada kerugian manusia dalam perangkat teknologi modern. Dia menyatakan bahwa kemajuan teknologi seringkali menyebabkan masalah baru dan kerugian manusia yang signifikan. FOMO dapat dipandang sebagai salah satu contoh distopia digital ini, karena terkadang kita menjadi begitu terpaku pada media sosial dan gadget, sehingga kita kehilangan keterhubungan dengan realitas sosial dan lingkungan sekitar.

c. Kehilangan Autentisitas

Paul Virilio juga menyoroti konsep kehilangan autentisitas di tengah kemajuan teknologi. Ia berpendapat bahwa ketika kita terus-menerus sibuk mencoba mengikuti perkembangan teknologi, kita mungkin kehilangan makna sebenarnya dari kehidupan dan hubungan manusia yang berarti. Fenomena FOMO dapat menyebabkan ketidakpuasan dan ketidakbahagiaan karena fokus kita yang terlalu besar pada hal-hal yang sebenarnya tidak substansial.

4. Menghadapi Fear of Missing Out (FOMO)

Mengadopsi pandangan kritis Paul Virilio, kita dapat menghadapi FOMO dengan cara berikut:

a. Kesadaran Diri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun