Pengertian Manusia Dan Pandangan Hidup
Setiap manusia di dunia tentu mempunyai pandangan hidupnya masing-masing. Pandangan hidup bersifat kodrati, yang telah diberikan tuhan kepada setiap manusia. Pandangan hidup adalah pendapat ataupun pertimbangan yang dijadikan sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk hidup di dunia agar dapat menjalani hidup tersebut.
Pada dasarnya, pandangan hidup mampunyai empat unsur yang saling terkait satu sama lain yang tidak dapat dipisahkan, yaitu cita-cita, kebijakan, usaha, dan keyakinan atau kepercayaan. Pandangan hidup merupakan suatu dasar atau landasan umtuk membimbing kehidupan jasmani dan rohani. Pandangan hidup sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, ataupun negara. Tak sedikit pula orang yang mempunyai pandangan hidup yang sangat bertentangan dengan pandangan hidup orang yang lainnya, itulah yang sering memicu adanya perdebatan diantara semua manuia dalam kehidupan sehari-hari.
Pandangan hidup banyak sekali macam dan ragamnya. Berikut klasifikasi berdasarkan asalnya.;
- Pandangan hidup yang berasal dari agama, yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
- Pandangan hidup yang berupa ideologi, yaitu disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
- Pandangan hidup hasil renungan, yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Orang yang memiliki pandangan hidup pasti memiliki tujuan, dan tujuan ini bisa disebut cita-cita. Menurut kamus besar bahasa indonesia, cita-cita adalah keinginan, harapan, atau tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Dapatkah seseorang mencapai apa yang di cita-citakan, hal itu bergantung dari tiga faktor berikut;
- Faktor manusia
- Faktor kondisi
- Faktor tingginya cita-cita.
Terdapat formula sukses yang dapat kita jadikan pedoman untuk menggapai cita-cita. Pertama, kita harus mengubah belief system (keyakinan dan tujuan). Kedua, kita harus mengubah cara berfikir kita yang dapat manghambat cita-cita. Keempat, kita harus mengubah segala tindakan-tindakan buruk. Dari semua itu kita akan mendapatkan hasil yang menjadi keyakinan dan tujuan kita dari awal.
Cita-cita yang baik adalah cita-cita yang dicapai melalui kerja keras, kreativitas, inovasi, dukungan orang lain dan sebagainya. Setiap manusia pasti mempunyai pandangan hidup apapun dan bagaimanapun itu dapat mancapai dan berhasil dalam kehidupan yang di inginkannya. Adapaun langah-langkah berpandangan hidup yang baik yakni:
- Mengenal
- Mengenal merupakan semua kodrat bagi manusia, yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam hal ini mengenal apa itu pandangan hidup.
- Mengerti
- Mengerti merupakan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri. Bila dalam bernegara kita berpandangan pada pancasila, maka dalam berpandangan hidup pada pancasila kita hendaknya mengerti pancasila dan bagaimana mengatur kehidupan bernegara.
- Menghayati
- Setelah mengerti pandangan hidup adalah menghayati pandangan hidup. Dengan menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hidup itu sendiri.
- Meyakini
- Meyakini merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai suau tujuan hidupnya.
- Mengabdi
- Pengabdian merupakan sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain.
Manusia Dan Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata “gelisah”. Gelisan artinya rasa yang tidak tentram di hati atau selalu khawatir, tidak dapat tenang (tidurnya), tidak sabar lagi (menanti), cemas dan sebagainya. Kegelisahan menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatanya, artinya merasa gelisah, khawatir, cemas atau takut dan jijik. Menusia selama ini sering kali tenggelam dalam kegelisahan. Penyebab kegelisahan telah menyita waktu dan perhatian dan perhatian manusia, dan sayangnya banyak yang tidak menyadari betapa mengganggunya kegelisahan itu.
Kegelisahan adalah suatu rasa tidak tentram, tidak tenang, tidak sabar, rasa khawatir/cemas pada manusia. Kegelisahan merupakan gejalah universal yang ada pada manusia manapun. Namun, kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak-gerik seseorang dalam situasi tertentu.
Manusia gelisa karena takut terhadap dosa-dosa dan pelangaran (yang telah dilakukan), takut terhadap hasil kerja (tidak memenuhi kepuasan spiritual), tekut akan kehilangan milik (harta dan jabatan), atau takut menghadapi keadaan masa depan (yang tidak disukai).