Mohon tunggu...
Marsaid
Marsaid Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Poltekkes Kemenkes Malang

Peneliti dan Penulis Bidang Kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mitigasi Bencana dalam Menghadapi Cuaca Ekstrem di Indonesia

4 Mei 2023   11:41 Diperbarui: 4 Mei 2023   13:06 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: freepik.com

Pemerintah juga harus melakukan evaluasi dan perbaikan pada infrastruktur yang sudah ada, terutama pada daerah yang sering terkena bencana. Evaluasi dan perbaikan tersebut dapat dilakukan dengan melibatkan para ahli di bidang infrastruktur dan memperhatikan standar keamanan dan ketahanan.

Pada pembangunan infrastruktur yang baru, pemerintah harus memperhitungkan faktor risiko bencana saat merancang dan membangun infrastruktur tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan para ahli di bidang mitigasi bencana dalam proses perencanaan dan pelaksanaan proyek infrastruktur.

Selain itu, pemerintah juga dapat menggunakan teknologi modern dalam pembangunan infrastruktur yang tangguh, seperti material bangunan yang tahan terhadap gempa dan bahan konstruksi yang tahan terhadap cuaca ekstrem. Pemerintah juga dapat menggunakan teknologi modern dalam proses pengawasan dan pemeliharaan infrastruktur untuk memastikan infrastruktur tetap dalam kondisi yang baik.

Dengan infrastruktur yang tangguh, masyarakat dapat terlindungi dari dampak bencana alam dan dapat melanjutkan aktivitas mereka dengan lebih cepat setelah bencana terjadi. Infrastruktur yang tangguh juga dapat memperkuat ketahanan nasional dalam menghadapi bencana alam dan mempercepat proses pemulihan pasca-bencana.

3. Perencanaan penggunaan lahan yang lebih baik 

Pemerintah Indonesia harus memperhatikan perencanaan tata ruang yang tepat untuk mengurangi risiko bencana akibat cuaca ekstrem. Hal ini dapat dilakukan dengan menempatkan pemukiman, industri, dan infrastruktur yang sensitif terhadap bencana di daerah yang relatif aman dari risiko bencana alam.

Pemerintah juga harus memperhatikan keberadaan daerah resapan air, hutan, dan lahan-lahan pertanian dalam perencanaan tata ruang. Keberadaan daerah resapan air dapat membantu mengurangi risiko banjir dan tanah longsor, sedangkan hutan dan lahan-lahan pertanian dapat membantu mengurangi risiko kekeringan dan tanah longsor.

Selain itu, pemerintah harus memperhitungkan perubahan iklim dalam perencanaan tata ruang. Perubahan iklim dapat memperburuk cuaca ekstrem dan memperbesar risiko bencana alam, sehingga perlu dipertimbangkan dalam perencanaan tata ruang.

Pemerintah juga dapat menggunakan teknologi modern dalam perencanaan tata ruang, seperti sistem informasi geografis (SIG), untuk memetakan risiko bencana dan menentukan daerah yang aman untuk pembangunan. Dengan perencanaan tata ruang yang tepat, dapat mengurangi risiko bencana dan memperkuat ketahanan nasional dalam menghadapi bencana alam.

Dalam jangka panjang, perencanaan tata ruang yang tepat dapat mengurangi kerugian akibat bencana alam dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Pemerintah juga dapat meningkatkan efektivitas perencanaan tata ruang dengan melibatkan masyarakat dan berbagai pihak terkait dalam proses perencanaan.

4. Peningkatan kesadaran masyarakat tentang bencana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun