Mohon tunggu...
Marojahan Tampubolon
Marojahan Tampubolon Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, Doktor Bidang Elektronika

Anak Sumatera. Pernah merantau ke Taiwan. Sekarang berkarir jadi Dosen.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menyoal Import Rektor Asing dan Persoalan Pendidikan Kita

9 Agustus 2019   19:25 Diperbarui: 9 Agustus 2019   19:31 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sehingga para dosen/peneliti kita bisa lebih fokus pada ide-ide besar, pengembangan penelitian dan hal-hal mendasar lainnya.  Penggunaan informasi teknologi juga bisa menjadi solusi untuk persoalan ini, dimana terbentuk sebuah sistem yang lebih cepat, dan efektif dalam urusan administratif.

Sementara untuk mendorong kesinambungan antara industri dan perguruan tinggi, pemerintah dapat membuat peraturan yang mewajibkan industri-industri yang dianggap strategis dalam mecapai target pemerintah untuk memiliki kerjasama penelitian dan atau penerapan teknologi dengan kampus-kampus sebagai bagian dari tanggung jawab korporasi. Mendorong industri berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi juga akan mendorong kebutuhan akan tenaga-tenaga ahli. 

Hal ini akan meningkatkan kebutuhan akan tenaga kerja dengan kemampuan yang lebih spesifik, lalu akan meningkatkan jumlah mahasiswa pasca sarjana di perguruan-perguruan tinggi, dan ini juga akan meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian, dan publikasi yang dihasilkan dari perguruan tinggi di indonesia. Dengan demikian secara tidak langsung ini akan memperbaiki kualitas riset dan teknologi yang kita miliki.

Sebagai kesimpulan, untuk mewujudkan keinginan pemerintah untuk menaikkan kelas PTN kita, dan membuat kualitas pendidikan kita berkelas dunia, maka mengangkat rektor asing terlihat sebagai solusi yang tidak ada korelasinya dengan masalah yang sedang kita hadapai. Kecuali pihak pemerintah tidak melihat persoalan yang terjadi adalah persoalan sistemik yang domain penyelesainnya sebenarnya ada pada pihak pemerintah, bukan para rektor.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun