PENDAHULUAN
Â
Latar Belakang masalah
Â
Latar belakang masalah yang mendasari praktik pembelajaran ini terjadi karena rendahnya hasil belajar peserta didik kelas V pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) Â materi Siklus Air. Berdasarkan kajian literatur, wawancara dengan pakar, teman sejawat, dapat disimpulkan beberapa penyebab rendahnya hasil belajar peserta didik pada materi tersebut diakibatkan beberapa hal:
- Proses pembelajaran masih berpusat pada guru ( Teacher Centre).
- Peserta didik kurang dilibatkan untuk belajar bersama kelompok (kooperatif learning)
- Siswa merasa jenuh dengan tugas-tugas yang hanya bersifat teoritis
- Guru tidak menggunakan media pembelajaran yang menarik minat peserta didik dalam belajar.
- Proses berpikir peserta didik masih dalam level C1 (mengingat), memahami (C2), dan C3 (aplikasi) karena guru masih berfokus pada penguasaan ilmu pengetahuan (kognitif) yang lebih  mementingkan hafalan materi.
- Guru kurang motivasi sehingga tidak pernah melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS)
Sebagai pendidik bertanggung jawab untuk menanamkan konsep dasar kepada peserta didik dengan mendesign pembelajaran menggunakan model  dan media pembelajaran yang inovatif. Dengan begitu, pembelajaran yang dilakukan akan lebih bermakna . Untuk mengatasi beberapa permasalahan ini  proses pembelajaran akan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek (PjBL) dan media pembelajaran yang menggunakan media kongkrit sebagai media pengukuran dalam mengumpulkan data untuk membuat diagram, video, PPT, lembar kegiatan peserta didik (LKPD). Model pembelajaran  tersebut berhasil membuat peserta didik aktif dalam belajar dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Praktik pembelajaran ini menurut saya penting untuk dibagikan karena saya berpikir banyak rekan guru yang mengalami permasalahan yang sama dengan yang saya alami, sehingga praktik ini diharapkan bisa menjadi acuan atau referensi bagi rekan guru yang lain untuk menjadi guru yang inovatif, kreatif dalam mendesain pembelajaran.
Saya berperan sebagai guru dan bertanggung jawab untuk melakukan proses pembelajaran ini secara efektif, dengan metode, media, dan model pembelajaran yang tepat dan inovatif sehingga tujuan pembelajaran dan hasil belajar peserta didik bisa tercapai.
 Tantangan Penyelesaian Masalah
 Ada beberapa tantangan dalam penyelesaian masalah tersebut, diantaranya:
- Persiapan kelas harus agak ekstra tenaga.
- Persiapan bahan praktik memerlukan waktu dan biaya tambahan.
- Penyesuaian jam mengajar dan jadwal PPL yang akan dilaksanakan.
- Proses pengambilan video akan mengalami gangguan dengan beberapa sebab, seperti tiba-tiba lampu padam, jaringan internet terputus dll.
- Keterbatasan waktu rekan Guru atau tata usaha yang membantu merekam video.
- Masih ada peserta didik dalam kelompok yang kurang aktif dalam kegiatan kerja kelompok karena kurang kerjasama dan kurang peduli.
- Peserta didik secara  belum percaya diri untuk mempresentasikan hasil laporannya di depan kelas.
Dalam menyelesaian masalah saya melibatkan beberapa orang, diantaranya:Â
- Peserta Didik kelas 5
- Rekan sejawat yang membantu mempersiapkan PPL
- Tenaga Kependidikan yang membantu merekam kegiatan PPL
- Kepala Sekolah yang bertindak sebagai koordinator dan pengawas dalam kegiatan PPL.
PEMBAHASAN
Â
Langkah-langkah Penyelesaian Masalah
Â
- Langkah awal yang dilakukan adalah melakukan koordinasi dengan kepala sekolah dan rekan guru.  Melaksanan wawancara untuk mendapatkan solusi dari permasalahan/tantangan yang sudah teridentifikasi, mengkaji literature dari berbagai sumber, merumuskan serta menentukan solusi yang terpilih,  mendesain perangkat pembelajaran yang sesuai, menentukan model pembelajaran, melakukan uji coba perangkat pembelajaran dan melaksanakan praktik menggunakan perangkat yang telah di buat. Berdasarkan solusi yang sudah ditentukan maka strategi yang dilaksanakan oleh guru yaitu : Menentukan model pembelajaran  project based learning (PjBL)
Langkah-langkah yang dilakukan dalam menghadapi tantangan :
- Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari Modul Ajar, LKPD, Media, Asesmen dan Bahan Ajar.
- Menentukan pendekatan saintifik  dan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dengan metode pengamatan, studi literatur, kerja kelompok, dan presentasi.Â
- Penentuan jadwal aksi PPL 2 dan konfirmasi kepada rekan-rekan guru.
- Melibatkan rekan sejawat Guru dalam membantu segala persiapan sebelum aksi)
- Pembagian kelompok peserta didik secara heterogenÂ
- Mempersiapkan fasilitas dan media yang digunakan yaitu: ruangan kelas , infocus, laptop, video, Â slide materi, LKPD. Lembar penilaian, keterampilan, dan sikap, lembar soal, bahan praktik, dan perangkat lainnya yang mendukung keterlaksanaan aksi
Â
Kegiatan Pembelajaran
Pada saat aksi melaksanakan langkah-langkah kegiatan pembelajaran:
- Pendahuluan:Â
- Dimulai dengan salam, berdoa bersama, cek kehadiran, ice breaking, memberikan apersepsi siklus air, motivasi pentingnya materi pelajarn hari ini terhadap kehidupan peserta didik, peta konsep, tujuan pembelajaran, dan alur pembelajaran.
- Kegiatan Inti:Â
- Model Project Based Learning dengan pendekatan saintifik melalui metode pengamatan, diskusi, kerja kelompok, dan presentasi):
- Menentukan pertanyaan mendasar
- Menyajikan video pemebelajaran tentang siklus air, peserta didik menyaksikan video tersebut dengan antusias. Kemudian guru dan peserta didik menggali informasi berdasarkan video tersebut dengan metode tanya jawab. Untuk mengetahui pemahaman peserta didik tentang konten pembelajaran berdasarkan video, peserta didik menyusun puzzle siklus air yang sudah disiapkan guru.
- Menyusun desain perencanaan proyek
- Guru menjelaskan rencana pembuatan proyek yaitu pembuatan diorama air secara sederhana dengan beberapa bahan yang telah disiapkan dan langkah kerja yang akan dilakukan oleh peserta didik untuk menyelesaikan proyek tersebut.
- Membuat jadwal aktivitas
- Guru bersama siswa menentukan waktu pelaksanaan pembuatan proyek (diorama air).
- Melakukan monitor pada perkembangan kinerja peserta didik
- Selama peserta didik mengerjakan proyek yang ditugaskan, guru aktif memonitor kegiatan mereka. Hal itu bertujuan untuk menjaga agar suasana belajar tetap kondusif. Kegiatan monitor bisa dilakukan dengan pengamatan dan rubrik.
- Menguji hasil kinerja peserta didik
- Peserta didik melakukan pembuktian dengan mempresentasikan hasil karya didepan kelas ( guru memberikan penilaian keterampilan). Sebelum presentasi guru membimbing agar presentasi berjalan dengan baik. Guru memberikan pembuktian dengan menyajikan slide presentasi dari canva dan penjelasan materi secara singkat.
- Mengevaluasi pengalaman
- Peserta didik menjawab semua pertanyaan pada lembar penilaian pengetahuan yang disediakan sebagai bahan evaluasi ketercapaian tujuan pembelajaran dalam bentuk tes formatif.
- Penutup:Â
Guru dan peserta didik melakukan ice breaking, refleksi bersama, menyimpulkan materi, tidak lanjut, salam, dan doa penutup.
Â
Refleksi Pelaksanaan Kegiatan Prembelajaran
Setelah diterapkan model pembelajaran Problem Based Learning pada siklus PLL 1 maka:
- Peserta didik mengalami perubahan cara belajar, mereka lebih bersemangat dan semakin aktif dalam pembelajaran.
- Peserta didik juga semakin terampil dalam diskusi, kerjasama, dan presentasi dalam kelompok.
- Peserta didik juga menyampaikan respon positif berdasarkan kuesioner yang diberikan.
- Peserta didik dapat mengikuti sintak pada model Project Based Learning dengan media audio visual (video) dan langkah kerja pada LKPD dan pembuatan produk sederhana.
Respon rekan guru sebagai observer, rekan guru lain (juru kamera) menyampaikan praktik baik sudah muncul dalam pelaksanaan aksi dengan beberapa keberhasilan yaitu:
- Penerapan model pembelajaran sesuai dengan  modul ajar dan bagian kegiatan mengikuti sintak dalam pembelajaran yang menggunakan metode PjBL.
- Video pembelajaran lebih menarik karena disisipkan gambar dan musik.
- Peserta didik sudah aktif dalam diskusi dan kerja kelompok sehingga dapat membuat produk yang direncanakan.
- Jumlah anggota kelompok terdiri dari 6 orang per kelompok.
- Peserta didik sudah mulai terampil berbicara membuka, tanya jawab dan menutup presentasi
- Guru menggunakan TPACK dalam pembelajaran
- Media yang digunakan media audio visual
- Peserta didik sudah menerapkan 4C bekerja sama, saling berbagi informasi serta mendengarkan atau menggunakan ide-ide peserta didik yang lain dan lebih mandiri dalam mencari jawaban dari berbagai sumber untuk mencapai tujuan pembelajaran
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pendampingan dan perbaikan:
- Â Beberapa peserta didik masih kurang percaya diri dalam melaksanakan presentasi di depan kelas
- Wajah guru selama pembelajaran agar tetap ceria
- Lebih memotivasi peserta didik dalam pembelajaran
- Perlakuan LKPD agar berbeda setiap kelompok
- Sudut perekaman video lebih dekat kepada objek
Â
Â
KESIMPULAN
Â
Meski pembelajaran mengalami beberapa tantangan dan hambatan selama pelaksanaannya, hal tersebut dapat diatasi dengan baik. Berdasarkan penilaian dari kepala sekolah sebagai observer menyampaikan model pembelajaran PjBl, efektif digunakan karena dapat meningkatkan keaktivan peserta didik dalam mengikuti setiap sintaknya. Hal ini diperkuat dari hasil analisis penilaian kognitif kelas, persentase ketuntasan minimal mencapai 100%, dapat disimpulkan melalui model Project Based Learning dengan pendekatan saintifik dan metode pengamatan, diskusi, kerja kelompok dan presentasi dengan materi Siklus Air kelas 5 semester 1 dapat meningkatkan keaktifan, keterampilan proses sains, dan prestasi hasil belajar kognitif peserta didik.
Â
Â
Â
DAFTAR PUSTAKA
Â
Ghaniem, Amalia Fitri, dkk. 2021. Ilmu Pengetahuan Alam 5. Jakarta: Pusat Perbukuan departemen Pendidikan Nasional.
Sulaiman. 2018. Jelajah Sains. Jakarta: Yudhistira.
Susilowati, eko, dkk. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam 5. Jakarta: Pusat Perbukuan departemen Pendidikan Nasional.
Ibnu, Trianto, 2014, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif dan Kontekstual
Fahrezi, I., Taufiq, M., & Akhwani, A. (2020). Meta-analisis pengaruh model pembelajaran project-based learning terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA sekolah dasar. Jurnal Ilmiah Pendidikan Profesi Guru, 3(3), 408-415.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H