Manusia merupakan makhluk sosial, dimanapun berada tidak pernah lepas dari yang namanya interaksi sosial. Maksudnya berhubungan dengan sesamanya baik secara langsung maupun tidak langsung. Agar berjalan dengan baik, maka manusia perlu menerapkan nilai-nilai dan norma. Nilai-nilai dan norma yang dimiliki setip masyarakat berbeda-beda. Sehingga sering mnimbulkan persamaan atau perbedaan. Dengan menyadari memiliki persaman dan perbedaan inilah manusia perlu belajar supaya menjadi manusia yang berkembang.
Sosiologi berasal dari kata socious yang artinya teman atau kawan, dan logos yang berarti ilmu pengetahuan. Maka, Ilmu Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan seseorang dengan lingkungannya dan sekitarnya baik individu dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok. Oleh karna nya sosiologi mencakup segala aspek dalam kehidupan manusia, karna manusia adalah mahluk sosial yang hidup bermasyarakat dan selalu melakukan interaksi dalam kehidupan sehari hari.
Sedangkan pendidikan adalah bidang kehidupan yang menyangkut semua orang. Pendidikan adalah proses secara sadar dan terencana untuk mengembangkan diri baik tentang sikap, keterampilan, pola pikir, dan pandangan seseorang. Pendidikan itu penting bagi manusia, karena manusia memiliki potensi yang harus dikembangkan untuk mencapai kesejahteraan, terlepas dari kebodohan, meningkatkan kualitas diri dan melaksanakan kewajiban sebagai Makhluk ciptaan Allah SWT.
Di pesatnya perkembangan zaman ini, pendidikan dianggap sebagai sarana yang utama dalam kefektifan menyadarkan individu dalam upaya mengembangkan kecerdasan supaya generasi selanjutnya siap menghadapi yang akan mendatang. Apabila pendidikan tidak menghasilkan individu yang berbasis pengetahuan, maka Pendidikan dianggap gagal membentuk manusia mandiri berwawasan dan berketerampilan.
Dalam pendidikan, tidak mungkin individu melakukannya seorang diri, melainkan membutuhkan orang lain juga supaya bisa sama-sama belajar. Dari sini terbentuklah sebuah interaksi antar sesama manusia. Interaksi tersebut merupakan salah satu penerapan dari sosiologi. Dari interkasi ini membuktikan bahwa dalam pendidikan juga membutuhkan ilmu sosiologi.
Menurut Dr. Ellwood " Sosiologi pendidikan adalah ilmu pengetahuan yg mempelajari tentang proses belajar dan mempelajari antara orang yg satu dengan orang yg lain.” Sosiologi pendidikan lebih mengutamakan pembahasan pendidikan karakter dari sisi sosialisasi peserta didik sebagai individu (Self) dalam hubungannya dengan masyarakat (Society), termasuk nilai-nilai bersama yang dibangun dalam hubungan itu. Sosiologi pendidikan memiliki pandangan umum yaitu sebagai suatu analisis yang diperlukan untuk menganalisa pendidikan dari pandangan sosiologi.
Salah satu tujuan sosiologi pendidikan adalah sebagai analisis proses sosialisasi. Diantara beberapa ahli sosilogi pendidikan banyak yang beranggapan bahwa seluruh proses sosiologi anak-anak merupakan pusat perhatian bidang studi ini.sosiologi Pendidikan juga untuk menganalisis perkembangan dan kemajuan sosial. Selain itu, sosiologi pendidikan bertujuan untuk menganalisi pendidikan dalam masyarakat. Hal inilah yang akan kita bahas, seberapa penting peran kelarga dalam sosiologi pendidikan?
Tuhan Yang Maha Esa menciptakan makhluk-Nya dengan berbeda-beda. Apalagi manusia, yang diciptakan secara sempurna berakal dan berbudhi. Dimana kita mempunyai kewajiban untuk mengembangkannya. Manusia sebagai makhluk sosial yang dimana membutuhkan manusia lain untuk hidup, untuk berinteraksi. Interaksi inilah sebagai bentuk sosiologi.
Dalam proses pendidikan, di sekolah misalnya. Terdapat guru dan murid yang beinteraksi satu sama lain. Dimulai dari seorang murid yang berkenalan dengan murid yang lainnya. Berarti interaksi individu dengan individu. Atau seorang guru dengan murid-muridnya. Masuk dalam interaksi invidu dengan kelompok. Atau para guru dengan siswa baru. Yang merupakan kelompok dengan kelompok.
Hal sederhana yang melibatkan orang lain dapat dikatakan sebagai sebuah kegiatan sosial. Sebagai seorang calon pendidik atau Pendidik perlu menguasai cara bersosialisasi. Walaupun perlu mempelajari bagaimana setiap karakter setiap individu yang akan dihadapi melalui pendekatan. Ini berarti sosiologi tidak berjalan sendiri dalam pendidikan, juga membutuhkan ilmu-ilmu yang lain.