Mohon tunggu...
Lina Hafs
Lina Hafs Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Hanya seorang wanita sederhana yang senang menulis walau tak ada yang membaca...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Salah Membenci

21 Mei 2023   12:25 Diperbarui: 21 Mei 2023   13:09 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Aku tidak ingin ketemu ayah".. bentak Rudi kepada ibunya yang membujuknya untuk menemui ayahnya. Rudi dan ayahnya sudah  lama tidak bertemu karena kedua orang tuanya berpisah. Saat itu Rudi masih berusia 9 tahun, kini Rudi telah remaja sebentar lagi dia akan merayakan ulang tahunnya yang ke 17 tahun. 

Rudi memang sangat membenci ayahnya, karena perceraian ayah dan ibunyalah Rudi sering menyendiri, dia seringkali merasa sedih saat melihat teman-temannya berkumpul bersama orang tua yang utuh. Rudi tumbuh menjadi anak yang minder, padahal secara materi semua kebutuhannya selalu di penuhi oleh ayahnya. Walaupun Ayah dan ibunya sudah berpisah, tetapi nafkah Rudi sebagai anak kandung selalu di penuhi oleh ayahnya. Sayangnya setelah perceraian itu, ayah Rudi pergi merantau dan menikah lagi serta mempunyai anak dari pernikahan berikutnya.  

Yang Rudi sangat benci dari ayahnya adalah, kenapa ayah mengambil keputusan untuk menceraikan ibunya. Rudi yang masih kecil, tak paham apa penyebab perceraian orang tuanya. Yang Rudi tau sejak dulu sampai sekarang ayahnyalah yang bersalah karena tega meninggalkan Rudi bersama ibunya. Rudi bahkan tidak suka jika ibunya menjelaskan bahwa biaya hidup Rudi selama ini tetap di tanggung ayahnya. Dia tidak terima jika ibunya memberitahu kalau Rudi membeli sepatu dari uang transferan ayahnya. 

"Ayah jahat bu, kalau ayah baik dia tidak akan ninggalin kita...!!" 

Teriaknya lagi sambil menatap tajam kepada ibunya. Rudi menegaskan bahwa dia sangat membenci ayahnya.  Dia bahkan tidak mau tahu apa penyebab perceraian itu, Rudi hanya tidak mau mendengar jika ternyata perpisahan orang tuanya disebabkan oleh kesalahan ibunya. Rudi tidak mau jika ibunya di salahkan, baginya ibunya adalah pahlawan dalam hidupnya, karena ibunyalah yang membesarkan dia walau nafkahnya dari ayahnya. Bahkan ayahnya juga menafkahi ibunya, tidak hanya menafkahi Rudi sebagai anak kandungnya. 

Ibu Rudi memilih untuk tetap sendiri, tidak menikah lagi demi Rudi. Dan karena Rudi juga tidak suka dengan sosok ayah apalagi itu adalah ayah sambung. Berkali-kali tante Rudi menjelaskan bahwa tidak semua ayah sambung jahat, maksudnya agar Rudi mengizinkan ibunya menikah lagi. Ibunya masih muda dan cantik, beberapa kali datang lelaki mapan dan tampan meminangnya, tetapi selalu Rudi yang menghalangi. 

Rudi kembali memaki-maki ayahnya di dalam kamar, ia berteriak "aku benci ayaaaah, aku benci... aku nggak mau jadi anak ayah, aku tidak punya ayah..!!"

Ibunya sontak berlari menggedor-gedor pintu kamar Rudi, ia memanggil-manggil Rudi dengan suara yang panik 

"Rudi...Rudi..buka pintunya nak" 

Ibunya mendorong-dorong pintu kamar Rudi, tapi rupanya pintu terkunci dari dalam. Rudi masih tetap berteriak..

"kalau aku bertemu ayah, aku akan bunuh ayah..aku akan bunuh kamu ayah, aku benci ayah...!!" ... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun