Rasanya jika menulis tentang masalah pendidikan, penulis sendiri sudah banyak menemukan dan membaca berbagai artikel, mendengar dan melihat berita yang berisi kisah yang memilukan hati.
Apalagi ketika melihat kondisi sekolah yang memprihatinkan dan usaha peserta didik yang harus menantang alam menuju lokasi dimana mereka belajar, mereka tetap semangat menuntut ilmu demi cita-cita masa depannya yang lebih cerah. Miris rasanya...
Dan jika kondisi pendidikan dan persoalannya ditulis kembali, bukan karena sekedar menambah pustaka bacaan atau literasi semata, namun pengalaman penulis sebagai pendidik juga, rasanya memiliki benang merah yang sama.Â
Oleh karena itu, penulis mencoba membagikan sedikit pengalaman, selama menjalankan tugas dalam program-program peningkatan kualitas pendidikan dan beberapa aspek yang terkait, dan dapat penulis jangkau.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa pendidikan merupakan hajat hidup orang banyak seperti yang diamanatkan dalam Undang-Undang 1945.
Tujuan Pendidikan Nasional adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu insan yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta berbudi pekerti luhur, mempunyai pengetahuan serta ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan berdikari serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan serta kebangsaan.
Pendidikan merupakan modal penting dalam membangun masyarakat ke arah pencapaian cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia.Â
Berdasarkan data dari UNESCO, pada tahun 2021 Indonesia menempati ranking 114 dalam Human Development Index (HDI), dimana dihitung berdasarkan beberapa faktor seperti umur panjang, hidup sehat, standar hidup layak dan tentu saja pendidikan.Â
Hal ini cukup memprihatinkan jika dibandingkan dengan indeks HDI negara tetangga seperti Brunei Darussalam (51). Malaysia (62), dan Thailand (66).
Untuk memenuhi semua keinginan dan cita-cita luhur bersama, sekilas kita menilik letak geoegrafis Indonesia yang merupakan negara terluas ke-14 di dunia.