Sangat miris jika kita bandingkan dengan apa yang digalakkan pemerintah saat ini di era digitalisasi, yaitu pendidikan berbasis digital. Siswa harusnya bisa belajar materi pelajaran dari internet juga (youtube, google, dll).
Guru juga bisa belajar dan berbagi dengan komunitas guru/praktisi pendidikan di seluruh Indonesia melalui aplikasi Platform Merdeka Mengajar (PMM). Sayangnya hal ini belum bisa sepenuhnya dilakukan di daerah ini.
Berbagai keterbatasan ini dapat mempengaruhi proses pembelajaran dan perkembangan siswa secara keseluruhan. Bukan di Leihitu saja, masih banyak daerah di Maluku Tengah yang kondisi pendidikan masih jauh dari kata layak.
Lantas, harapan meningkatkan kualitas pendidikan di Maluku apakah bisa terpenuhi? Semoga hal ini menjadi perhatian bersama pemerintah melalui pemerintah daerah serta seluruh pemangku kepentingan demi pengembangan pendidikan di Maluku dan pemerataan pelayanan pendidikan di seluruh Indonesia.
Tak lupa penulis juga mengajak orang tua dan seluruh masyarakat untuk melihat permasalahaan ini sebagai realitas atau kenyataan yang harus dihadapi bersama-sama dengan semangat “masohi” (gotong royong) mencari alternatif peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui bakat dan prestasi yang dapat diasah menjadi keahlian sebagai nilai tambah dari kekurangan yang ada.
Untuk adik-adik tercinta, di seluruh provinsi Maluku, dan di daerah 3T pada khususnya yang memiliki berbagai keterbatasan di wilayah, pulau atau daerahnya masing-masing.
Penting diingat bahwa dalam keterbatasan kita dapat melihat peluang-peluang lain yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas keahlian kalian kelak.
Jangan patah arang, tetap semangat. Tuhan Yang Maha Esa selalu menyertai adik-adik, oleh karena itu harus tekun dan taqwa, rendah hati dan saling menghormati, apalagi kepada orang yang lebih tua.
Karena sepandai apapun kalian nantinya, bila karakternya “bermasalah”, maka akan mempengaruhi langkah ke masa depan.
Doa kakak selalu untuk adik-adik, menjadi suri tauladan walaupun dalam segala keterbatasan. Tetap semangat!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H