Mohon tunggu...
MARLIANA DWIPUSPITASARI
MARLIANA DWIPUSPITASARI Mohon Tunggu... Guru - Tetap Semangat

Tetap Semangat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kreatif Melalui Pengelolaan Limbah Kain Perca di PAUD Islam Terpadu Al Husna

30 November 2021   10:08 Diperbarui: 30 November 2021   10:16 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2.   Sampah

Pengertian kain perca adalah barang yang berasal dari kegiatan manusia yang tidak lagi digunakan, baik tidak dipakai, tidak disenangi ataupun yang dibuang.

            

C. Cara Penerapan Strategi di Lembaga

Pengelolaan sampah sudah mulai dilakukan di sekitar kita, yaitu melaui menerapkan sistem 3R yaitu, Reduce, Reuse dan Recycle. Sekolah sebagai wadah berkumpul orang banyak, termasuk guru, siswa yang mana ikut pula menerapkan konsep tersebut. Khusus di lembaga PAUD orang tua / wali murid juga berperan aktif dalam menempkan konsep tersebut.

Konsep pemilahan dan pengelolaan sampah yang dilakukan adalah dengan memilah pembuangan sampah organik yaitu sampah yang mudah terurai oleh tanah dan sampah anorganik yaitu sampah yang sulit dan membutuhkan waktu lama untuk terurai.

Konsep 3R yaitu Reduce (mengurai/ mengurangi) yaitu mengurai/ mengurangi segala sesuatu yang menyebabkan timbulnya sampah. Reuse (guna ulang) yaitu kegiatan penggunaan kembali sampah yang masih digunakan baik untuk fungsi yang same maupun fungsi lain. Recycle (mendaur ulang) yaitu mengolah sampah menjadi produk baru.

Di Lembaga PAUD khususnya di PAUD Islam Terpadu Al Husna Nganjuk melakukan penerapan pengelolaan kain perca menjadi kerajinan boneka tangan yang dapat digunakan untuk APE (Alat Pembelajaran Edukatif) dan alat peraga pembelajaran di lembaga dan layak jual, saat ada puncak tema di lembaga dan ke lembaga lain tentunya. Boneka tangan ini sederhana tetapiu diminati oleh anak khusunya dalam penyampaian karakter.

D. Faktor Pendukung dan Penghambat

Setiap kegiatan ada faktor pendukung dan penghambat, antara lain:

  • Faktor pendukung
  • Dalam melaksanakan strategi tentang kreatif melalui limbah kain perca, faktor pendukungnya antara laon:
  • Tingkat antusiasme dalam pengelolaan limbah kain perca oleh warga sekolah (guru, murid dan orang tua / wali murid) lumayan tinggi, untuk dibuat kerajinan yang bernilai ekonomi sangat tinggi.
  • Munculnya kesadaran untuk mengubah pola pikir terhadap lingkungan dari hal yang paling kecil.
  • Faktor penghambat
  • Dalam penerapan strategi tentang kreatif melalui kain perca di PAUD Islam Terpadu Al Husna, ada sedikit kendala dimana kain perca dari penjahit yang tidak terpakai dibuang begitu saja di tempat sampah dan akhirnya kotor dan bercampur dengan sampah lain. Sehingga begitu ada gagasan untuk membuat kerajinan dari kain perca, anak-anak membawa baju bekasnya. Namun demikian, pengelola dan pendidik harus terus berusaha memberi contoh terhadap pentingnya berkreasi dari bahan-bahan yang sudah tidak dipakai lagi/bekas yang bisa didaur ulang dan dimanfaatkan untuk hal yang lebih berguna bahkan bisa bernilai jual.

E. Dampak Penerapan Strategi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun