" okelah kalau begitu", guman Anton sembari becanda
Tunggu punya tunggu, ternyata Dina gak keluar-keluar juga dari Musholla, kemana Dina? setelah di cek kedalam sab khusus wanita, ternyataaaa Dina tidak ada juga !! merek panik!!
Ditempat yang sama Dina terpana dan bingung, dimana sebenarnya dia berada?, bukannya tadi hari tlah senja? lah ini koq seperti masih jam 10 pagi? apakah aku bermimpi? dicubit-cubitnya tangannya, " Aggghhhhh sakit !! " tanpa sengaja dia berteriak, Â seseorang menengok kearahnya. Â
" Dinaaaaaaaaa akhirnya kumenemukanmu " suara itu sangat familiar dikupingnya
" Mas Didi...." teriaknya histeris
" Iya sayang ini aku mas mu, mas Didimu, ini cincin pernikahan kita sayang, aku pengen kita menikah sekarang juga !!, aku tidak ingin kehilanganmu lagi" Didi mulai menyematkan cincin bergrafir namanya di jari manis Dina " untung masih muat " Dina hanya bengong..
Layaknya pesta pengantin pada umumnya, banyak tamu, serta  makanan yang berlimpah, tetapi para tamunya...
***
" Gue harus ngomong apa nih sama lakinya Dina ?" Anton mulai panik, hari sudah menunjukkan pukul 00.25, suasana Kota Tua mulai mencekam."Mbak Dina dimana sih kamu berada? "
" Ada apa yang terjadi Nak ? Â dari tadi bapak perhatikan kalian mondar-mandir saja. "
" Teman saya hilang " Antonpun mulai bercerita kronologi hilangnya Dina. Pak tua itu menyimak, dan sesekali tersenyum.