Dan akhirnya Ryanti membatalkan pertunangannya dengan  Tommy dan memilih Ken sebagai kekasihnya, tetapi takdir tak berpihak ke Ryanti setelah sebulan dinyatakan sembuh, akhirnya Ryanti menutup mata untuk selama-lamanya.
***
Kedua orang tua Ryanti terpukul dengan kepergiannya, sambil membenahi kamar Ryanti bersama Ken, tak sengaja mata Ken tertuju pada sebuah tas mungil berwarna pink dengan hiasan rajut kupu-kupu, sepertinya tas serupa pernah dia lihat di tempat kost Rina, 2 minggu yang lalu ketika dia berkunjung ke sana berdua Ryantii.
"Ada sesuatu yang ingin aku tunjukkan bu" kata Ken kepada ibu Handoko, sambil mengajak ibu Handoko ke tempat Rina.
***
Rina menatap heran kenapa Ken dan mamanya Ryanti datang ke kostnya dan ingin melihat tas kecil miliknya?
Berlahan wajah ibu Handoko berbinar saat melihat tas kecil milik Rina, " bisakah kamu jelaskan kenapa tas kecil ini ada di kamu?"Â
"Tas kecil ini milikku bu" ujar Rina sedih, pikiran menerawang terbang ke 20 tahun silam.
Tiba-tiba ibu Handoko bercerita
"Sebenarnya aku mempunyai anak perempuan dua orang, Ryanti dan kakaknya yang bernama Diaz, Diaz dan Ryanti usia mereka hanya selisih 1 tahun. Pada suatu hari, saat di stasiun ketika kami hendak berkunjung ke rumah neneknya di Jogya,  Ryanti yang sedikit nakal, tiba-tiba hilang dari pandanganku, karena panik ibu mencari Ryanti dan meninggalkan Diaz sendiri, setelah  Ryanti ibu temukan, ibu kembali ketempat semula dimana kami duduk,  ternyata Diaz sudah tidak ada, dan tas mungil inilah tas yang digunakan Diaz dan Ryanti untuk mengisi minuman dan makanan ringan,  sekaligus sebagai ciri khas untuk kedua putriku, karena tas ini buatanku sendiri." ujar ibu Handoko sambil memegang tas mungil itu.
"Berkali-kali ibu memasang pengumuman, tetapi tidak pernah berhasil menemukanmu Diaz"