" Untuk perias pengantin, biar aku saja mom, moso mommy lupa sih?, itukan keahlianku, begini-beginikan adikmu ini, salah satu perias pengantin yang terkenal di Negeri ini. Pokoknya dari perawatan, riasan sampai baju seragam untuk  pagar ayu/bagus, itu urusanku semua .... gratisssss, itung-itung promosi, akukan pendatang baru di desa ini, masih banyak warga yang belum tahu kalau aku punya usaha salon, spa dan perias pengantin " kata jeng Marla
" jadi ... tinggal cateringnya  dong....?  dengan uang US $ 1000, cukup gak ya... untuk seluruh warga kampung ...?????? .....
" Cukup Mom ", kata Asih Sekdes, " kita kerahkan saja ibu-ibu dan para remaja kampung, makanan untuk prasmanan dan gubuq-gubugnya, Â kita masak beramai-ramai, anggap saja ini acara dari kita untuk kita, cuma bedanya kita datang harus bawa angpao, buat pengantin, hehhehe"
" Mom setujuh .... segala sesuatu jika dikerjakan secara beramai-ramai, akan menghasilkan suatu karya yang indah, Â istilah katanya nih .. ringan sama dijinjing, berat sama dipikul , bukankah ciri khas dari desa kita adalah kebersamaan ? " kata mommy sambil merangkul Asih dan Jeng Marla .
*************************
Akhirnya ......Prosesi akad nikah dan pesta pernikahan Bocing dan Mahar berjalan khidmat, dengan sentuhan tangan seni mommy dan beberapa pemuda rangkat, berhasil merubah   ruangan balai desa, yang semula hanya biasa-biasa saja, kini  bagaikan gedung pernikahan di hotel-hotel berbintang di negari ini.
Dekorasi yang didominasi  dengan hiasan warna bernuansa Ungu, menambah semakin  syahduhnya pesta pernikahan  itu, diiringi musik melayu, lagu kesayangan Bocing, dua sejoli itu, bagaikan Raja dan Ratu, walaupun pada kenyataan  Bocing sedikit kebanting dengan kecantikan paras Mahar, tapi tidak jadi masalah dengan make over ala jeng Marla, kekurang gantengannya si Bocing tertutupi.
Begitu pula dengan makanan yang disajikan baik prasmanan maupun gubuq-gubukannya tersaji dengan menarik dan  sangant nikmat, ini semua hasil olahan tangan bunda Enggar, bunda yety, gadis-gadis Rangkat, Aya, Jingga, Asih, Dorma,  D-wee, Sekar, Acik, Ranti.
*************************
Sehabis pesta, Bocing dan Mahar pulang ke rumah baru yang telah disiapkan Bocing untuk Mahar, Â "hmmmm ..... seluruh warga datang, itu artinya ..... balik modal " Â gumannya, sambil melirik ke arah Mahar yang sudah telelap, karena kecapaean, " har ... bangun dong ..... jangan tidur ...inikan malam pertama buat kita berdua ..."
*************************