Mohon tunggu...
Markus Morik
Markus Morik Mohon Tunggu... Politisi - Seniman dan Politisi Kab. Boven Digoel Papua

"Jangan tanya apa yang negara kamu bisa lakukan untukmu; tanyakan apa yang bisa kamu lakukan untuk negaramu." - John F. Kennedy.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Anak Mindiptana (AMIN)

20 Februari 2022   14:24 Diperbarui: 25 Februari 2022   09:31 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

7.Menikah dengan Anak Mindiptana

6. Orang lain yang punya kepedulian dengan Mindiptana

Mindiptana merupakan Distrik tertua Di Kabupaten Boven Digoel setelah terpisah dari Kabupaten Merauke. pada tahun 2003.

Mindiptana juga dikenal sebagai tempat uji coba perkebunan karet dan cokelat pada masa pemerintahan kolonial Belanda, sekitar tahun (1950-1970) dengan wilayah administratif Onderafdeling Muyu. 

Dan Mindiptana menjadi wilayah pendidikan bagi lima suku besar masyarakat asli Boven Digoel sebelum pemekaran dan setelah pemekaran sejak Onderafdeling Muyu dibentuk.

Sumber Gambar: Markus Morik.
Sumber Gambar: Markus Morik.

Problema Anak Mindiptana (AMIN)

Setelah bergabung dengan Kabupaten Boven Digoel, putra dan putri Anak Mindiptana (AMIN) secara langsung berpartisipasi dalam kegiatan politik praktis di daerah. Dalam rangka menentukan dan memilih para pemimpin daerah AMIN menjadi garda terdepan untuk konsolidasi sekaligus mengorganisir semua kepentingan politik.

Namun problema atau masalah yang dihadapi oleh Anak Mindiptana adalah keterwakilan di DPRD Boven Digoel.

Segala upaya telah dilakukan dalam kegiatan pemilu tetapi tetap saja tidak membuahkan hasil.

Penulis mencoba memberikan gambaran sebagai problema yang dihadapi oleh Anak Mindiptana (AMIN) antara lain:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun