Mohon tunggu...
Markus Morik
Markus Morik Mohon Tunggu... Politisi - Seniman dan Politisi Kab. Boven Digoel Papua

"Jangan tanya apa yang negara kamu bisa lakukan untukmu; tanyakan apa yang bisa kamu lakukan untuk negaramu." - John F. Kennedy.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pentingnya Kesadaran Masyarakat Boven Digoel Mempertahankan Kearifan Lokal

10 Oktober 2021   14:00 Diperbarui: 11 Oktober 2021   10:53 855
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesta Adat Suku Koroway Foto Markus Morik

Papua merupakan pulau terbesar didunia dengan daratannya yang luas dan penduduknya yang tersebar di semua daerah baik dikawasan pegunungan dan juga di pesisir pantai.

Penduduk tersebut merupakan suku-suku besar dan kecil yang dikelompokan dalam wilayah pemerintahan.

Boven Digoel adalah salah satu wilayah pemerintahan yang terletak di Papua Selatan bagian tengah di kawasan perbatasan RI dan PNG  dan memiliki masyarakat adat yang terdiri dari 5(suku) penduduk lokal sebagai penduduk asli pribumi.

Mereka terdiri dari  Suku Muyu, Suku Wambon, Suku Awuyu, Suku Korowai dan Suku Kombay dengan memiliki nilai moral dan religius yang dijadikan sebagai dasar kehidupan sehari-hari.

Nilai-nilai tersebut menjadi sebuah ciri khas dari setiap kelompok masyarakat atau suku di daerah masing-masing yang dipertahankan dan diteruskan kepada generasi selanjutnya.

Tarian Pesta Babi Suku Muyu Foto Markus Morik 
Tarian Pesta Babi Suku Muyu Foto Markus Morik 

Nilai-nilai itulah yang disebut kearifan lokal, yang berbentuk lisan ataupun tulisan.

Haryanti Soebadio mengemukakan masyarakat lokal yaitu sebagai suatu identitas atau kepribadian budaya bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut mampu untuk menyaring dan memiliki budaya yang masuk ke dalam dirinya sendiri.


Kearifan lokal dapat berupa budaya, kebiasaan, fenomena, dan tradisi dari sebuah kelompok masyarakat. Kearifan lokal merupakan hasil dari jangka waktu yang sangat lama, dan diteruskan turun temurun kepada generasi-generasi selanjutnya.

Kearifan lokal juga memiliki beberapa fungsi, seperti menjaga sumber daya alam yang telah ditetapkan dari nenek moyang di daerahnya. Selain itu, bisa juga digunakan sebagai sumber ilmu pengetahuan tentang masa lalu dan dalam biding pertanian. 

Undang-undang (UU) No. 32/2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, dimana kearifan lokal diterjemahkan sebagai nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat antara lain melindungi, dan mengelola lingkungan hidup secara lestari.

Tarian Ketmon Suku Muyu Foto Markus Morik 
Tarian Ketmon Suku Muyu Foto Markus Morik 

Masyarakat Boven Digoel yang beragam, meiliki ciri khas yang sangat banyak. Oleh sebab itu kearfian lokal masyarakat asli pribumi harus dipertahankan agar makna dari kearfian lokal tidak terkikis dan hilang.

Masuknya era globalisasi atau modern, kearifan lokal masyarakat mulai terancam oleh budaya-budaya luar yang masuk ke Boven Digoel, Papua dan Indonesia umumnya. 

Tujuan globalisasi adalah membuat dunia bersatu dengan berkembanya teknologi yang  semakin pesat telah mendorong terjadinya globalisasi lebih cepat. Globalisasi memang dapat membawa arus yang baik seperti dengan mempermudah kita dalam berkomunikasi dengan negara lain, dapat mengakses berbagai informasi dari dunia, trasnportasi semakin berkembang, dan lain-lain.

Namun demikian, jika dilihat dari segi kearifan lokal, globalisasi merupakan sebuah hal yang menggangu ketetapan kearifan lokal dan persaingan yang kuat dan kadang otoriter. 

Oleh sebab itu, maka sebagai masyarakat adat dan warga negara Indonesia yang baik, kita harus berupaya keras untuk menjaga dan melestarikan kearifan lokal kita dari ancaman pengaruh luar yang otoriter, terstruktur dan masif. Hal terpenting yang harus diingat adalah peduli dengan kearifan lokal sendiri (peduli dengan diri sendiri).

Jika bukan kita siapa lagi...? Dan kalau bukan sekarang kapan lagi...? 

Kembangkan rasa cinta akan negeri ini dengan menjaga dan melestarikan kearifan lokal.

Saya melihat geliat karnaval sudah membudaya, tidak ada masalah. Yang penting setiap kota bisa menjaga kearifan lokalnya untuk berinovasi dan kreatif. Kreativitas menjadi daya tarik dan daya jual, tetapi harus menjaga kearifan lokal. (Dynand Fariz).

Sumber gambar Google 
Sumber gambar Google 

Merekontruksi Identitas adalah Panting. 

Markus Morik 

"Salam"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun