Mohon tunggu...
Marjuni
Marjuni Mohon Tunggu... Guru - Praktisi dan Pelaku Pendidikan Islam

Fokus pada Manajemen Pendidikan Islam, Branding Strategy Lembaga Pendidikan Islam, Marketing Lembaga Pendidikan Islam, Kajian Pesantren, Kajian Pemikiran Pendidikan Islam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Setiap Abstrak Itu Highlight, Namun Tidak Semua Highlight Itu Abstrak

12 Februari 2023   00:15 Diperbarui: 12 Februari 2023   00:50 948
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Abstrak itu apa?

Abstrak adalah rangkuman yang ringkas dan padat tentang isi karya ilmiah. Kata abstrak dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:4) berarti: (1). ringkasan isi, ikhtisar, inti (karangan, laporan, dan sebagainya); (2) tidak berwujud, tidak berupa, dan tidak dapat diraba; tidak dapat dilihat atau tidak dapat dirasa indra, tetapi hanya ada dalam pikiran; nisbi; maya. Namun dalam hal ini, abstrak yang dimaksud adalah suatu bentuk ringkasan isi laporan penelitian. Satu lagi yang harus diketahui, bahwa abstrak itu bukan saja kesimpulan atas karya tulis ilmiah. Abstrak dibangun atas beberapa point kunci yang disepakati dalam khazanah pelaporan hasil penelitian di antara para ilmuwan. 

Menurut Frederick Wilfrid Lancaster, abstrak dalam karya ilmiah merupakan representasi isi karya ilmiah yang tidak hanya ringkas tetapi juga sangat akurat. Abstrak menurut Clarence W Rowley adalah rangkaian penyajian isi suatu karya ilmiah yang dibuat secara ringkas dan akurat dengan gaya yang sama dengan karya ilmiah aslinya. Menurut International Standards Organization (ISO), abstrak adalah bagian dari uraian singkat namun akurat yang dapat mewakili isi suatu karya ilmiah tanpa perlu interpretasi tambahan atau kritik, serta tanpa perlu melihat siapa yang menulis karya ilmiah.

Sumber Gambar: Jennifer Lazaro
Sumber Gambar: Jennifer Lazaro

Apa tujuan dibuatnya abstrak?

Setiap karya ilmiah harus menyertakan abstrak. Mengapa abstrak diperlukan? Karena pentingnya sebuah karya ilmiah, maka karya ilmiah pada umumnya ditulis untuk dibaca agar para pembaca dapat memutuskan untuk meneruskan untuk membaca laporan penelitian atau tidak. Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa sebuah karya ilmiah harus menyertakan abstrak:

Tujuan pertama, untuk membantu pembaca memahami hakekat atau esensi dari suatu karya ilmiah. Tujuan Kedua, kehadiran abstrak juga dapat mempengaruhi keputusan pembaca untuk melanjutkan membaca karya ilmiah atau tidak. Padahal, membaca abstrak adalah pilihan terbaik bagi pembaca yang ingin mencari informasi atau memilih beberapa karya ilmiah. Tujuan ketiga, abstrak juga dapat digunakan untuk memandu pembaca melalui pembacaan karya ilmiah. Hal ini disebabkan karena abstrak memuat rincian informasi, analisis, dan argumentasi penulis karya ilmiah. Tujuan keempat, kehadiran abstrak juga dapat membantu pembaca dalam mengingat poin-poin penting dalam sebuah karya ilmiah.

Lalu masalahnya apa?

Diantara salah satu kendala bagi mahasiswa S1 yang sedang finalisasi skripsi adalah kesulitan dalam menyusun Abstrak. Kesulitan dalam menyusun abstrak disebabkan oleh beberapa kemungkinan. Pertama, tidak mengetahui/belum memahami definisi abstrak  untuk sebuah karya tulis ilmiah. Kedua, belum mengetahui struktur pembentuk abstrak; ketiga, belum pengalaman dalam menyusun abstrak; keempat, belum memahami panduan penulisan karya tulis tulis ilmiah yang dikeluarkan oleh pihak kampus dimana ia sedang kuliah.

Jenis-jenis Abstrak

Abstrak dibedakan berdasarkan fungsi dan orientasi pembacanya. Jenis abstrak dibagi menjadi dua kategori: abstrak indikatif dan abstrak informatif. 

1. Abstrak indikatif (Indicative Abstract)

Sumber Gambar: enago.com
Sumber Gambar: enago.com

adalah uraian singkat tentang suatu masalah yang terdapat dalam suatu laporan atau karya ilmiah. Abstrak indikatif diharapkan dapat menyadarkan pembaca akan isi informasi tanpa mengharuskan mereka untuk membaca seluruh isi karya ilmiah tersebut, atau meskipun karya ilmiah itu sedang dalam tahap penyusunan atau bahkan belum disusun sekalipun. Abstrak indikatif seharusnya hanya memberikan indikasi tentang ruang lingkup penulisan yang dimaksud, daripada menjelaskan semua klasifikasi.

Kapan Abstrak indikatif dibuat? Secara umum, abstrak indikatif diperlukan ketika penulisan ilmiah belum selesai, tetapi abstrak harus dimasukkan sesegera mungkin. Biasanya, ini terjadi untuk tujuan tertentu seperti simposium, seminar, atau kongres.

2. Abstrak Informatif (Informative Abstract)

Abstrak jenis ini, juga dikenal sebagai laporan miniatur dari sebuah karya ilmiah asli, berisi data dan informasi yang komprehensif tentang suatu karya ilmiah. Umumnya abstrak informatif memuat Judul, penulis, alamat korespondensi (email), afiliasi penulis, latar belakang penelitian singkat, tujuan penelitian, metode penelitian yang digunakan, dan analisis laporan, hasil penelitian, dan kesimpulan. 

Penulis harus menyampaikan informasi dalam abstrak informatif secara menyeluruh. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pembaca menemukan isi karya ilmiah secara utuh hanya dengan menggunakan abstrak yang informatif.  Mengapa Panitia simposium, seminar, konggres meyakini isi abstrak informatif, padahal penelitian bisa jadi belum dilakukan, disinilah yang membedakan antara abstrak informatif dengan abstrak deskriptif. 

Bahwa abstrak informatif telah mencantumkan potensi temuan penelitian, (dan inilah yang menjadi daya tarik bagi panitia simposium, seminar, dan konggres) untuk memilihnya sebagai salah satu abstrak yang layak diterima. Bahkan pada abstrak informatif (kadang-kadang) mencantumkan kesimpulan (karena memang penelitian telah selesai dan laporan telah disusun oleh peneliti), dan bahkan telah mencantumkan rekomendasi yang signifikan atas hasil penelitian.

Ada sebuah pertanyaan, apakah mungkin dalam abstrak indikatif mencantumkan isi seperti halnya abstrak informatif? Jawabannya bisa boleh, bisa tidak, semua bergantung pada template abstrak yang dikehendaki oleh pihak pengguna abstrak. Panitia simposium, seminar, dan atau konggres biasanya telah menyediakan semcam template yang harus diikuti oleh para penulis.

Sumber Gambar: https://tressacademic.com
Sumber Gambar: https://tressacademic.com

Disamping kedua jenis abstrak di atas, kita dapat mengenal jenis abstrak yang lain berdasarkan kepentingan, isi dan tujuan abstrak. Berikut ini adalah jenis-jenis abstrak yang kita maksud:

1. Abstrak Kritis (Critical Abstract)

Abstrak kritis adalah abstrak yang berupaya menempatkan posisi (positioning) temuan penelitian dalam kaitannya dengan temuan penelitian sebelumnya. 

Abstrak kritis juga dimaksudkan untuk memberikan semacam gambaran tentang persepsi peneliti terhadap temuan penelitian sebelumnya sekaligus mengkritisi temuan penelitian sebelumnya secara proporsional. Kritik dari pembuat abstrak jenis ini biasanya ditujukan untuk meningkatkan validitas, reliabilitas, atau kelengkapan penelitian mereka karena telah menggunakan metode, teori, atau pendekatan baru, mengisi kesenjangan dalam penelitian sebelumnya, atau menyoroti kekurangan atau kelebihan penelitian sebelumnya. 

Penulis abstrak kritis mengevaluasi secara kritis makalah orang lain sebelumnya dan sering membandingkannya dengan tulisan ilmiah lain tentang subjek (bidang studi) yang sama. Abstrak kritis biasanya terdiri dari 400 hingga 500 kata. Ini karena abstrak kritis berisi komentar interpretatif tambahan. Jenis abstrak ini, bagaimanapun, jarang digunakan.

2. Abstrak Deskriptif (Descriptive Abstract) atau Abstrak Evaluatif (Evaluative abstracts) 

Abstrak ini berisi informasi dari sebuah karya ilmiah. Selanjutnya, abstrak deskriptif tidak menilai pekerjaan dan tidak memberikan hasil atau kesimpulan dari studi yang ada. Sederhananya, abstrak deskriptif hanya akan memberikan ringkasan penelitian. Beberapa peneliti percaya bahwa jenis abstrak ini adalah ingin menunjukkan garis besar penelitian, bukan ringkasan ringkasan penelitian. Seperti yang dinyatakan sebelumnya, jika abstrak deskriptif adalah ringkasan, bentuknya juga sangat pendek, biasanya sekitar 100 kata atau kurang.

Abstrak deskriptif memberikan ikhtisar, merinci poin-poin utama dan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian. Namun, berbeda dengan abstrak informatif, bahwa dalam abstrak deskriptif, biasanya, tidak mencantumkan temuan, kesimpulan, atau rekomendasi yang signifikan atas hasil penelitian.

3. Abstrak Sorot (Hightlight Abstract)

Jenis abstrak sorot atau abstrak highlight ini dibuat semata-mata untuk menarik perhatian pembaca terhadap proyek penelitian yang telah selesai. Tidak ada basa-basi dalam abstrak highlight ini. boleh jadi pada abstrak jenis ini, pembuat abstrak dengan sengaja menuliskan ilustrasi lengkap. Ilustrasi dimaksud, dapat berupa underline atas point penting penelitian yang baru saja selesai dan dibuat secara seimbang, lengkap, dan akurat. Bisa jadi berisi komentar yang singkat, tetapi kritis, atau poin-poin penting yang sengaja disematkan untuk menarik minat pembaca. Jenis abstrak ini, bagaimanapun, tidak dapat digunakan dalam struktur atau batang tubuh tulisan ilmiah. Oleh karena itu, jenis abstrak ini jarang digunakan dalam penulisan akademik.

Kemampuan penulis artikel ilmiah dalam membuat highlight atas hasil penelitiannya, akan membantu meningkatkan visibilitas artikel untuk ditampilkan dalam mesin pencari. Maka, termasuk dalam memilih kata kunci yang akan dicantumkan dalam body abstrak adalah pekerjaan penting yang harus diperhatikan penulis. Karena, saat ini, pencarian artikel ilmiah hampir pasti dilakukan dengan menggunakan internet (search engine). Cara kerja search engine itu mengikuti algoritma yang didesain sedemikian rupa menurut bahasa komputer. Terlebih lagi saat ini, kita dikenalkan dengan ChatGPT, sebuah terobosan baru dalam menyusun artikel ilmiah dan mencari artikel ilmiah yang relevan dengan bidang ilmu kita secara cepat. 

Highlight yang baik akan mendorong artikel ilmiah kita berpotensi tampil pada pencarian pertama dan utama, yang pada gilirannya akan disitasi oleh kolega akademik. Tentu ini akan menjadi sebuah keuntungan yang cukup besar di era digital saat ini. Karena highlight yang baik akan memastikan bahwa mesin telusur mengambil artikel ilmiah kita dan mesin telusur akan mencocokkannya dengan audiens yang tepat. Sorotan telah terbukti memperluas jangkauan artikel ilmiah kita dan membantu memastikan bahwa artikel kita berpotensi menjadi perhatian rekan-rekan yang tertarik, baik di dalam maupun di luar komunitas riset kita. Terlepas dari menyebarnya hasil penelitian kita secaraa luas, bahwa highlight yang baik akan mendorong terbukanya peluang kolaborasi baru antara para peneliti yang concern dalam satu jenis bidang ilmu tertentu. Bahkan, pada gilirannya kondisi ini akan mendorong percepatan laju perkembangan ilmu pengetahuan.

Satu hal lagi yang perlu diperhatikan adalah bahwa abstrak itu sejatinya adalah highlight (sorotan penting) sebuah laporan penelitian, yang darinya para pembaca memperoleh informasi lugas, lengkap, akurat dan terpercaya atas "isi" laporan penelitian atau temuan penelitian. Jadi, setiap abstrak adalah highlight, namun tidak semua highlight adalah abstrak. jika ditinjau dari prosedur dan struktur penyusunan abstrak untuk kepentingan publikasi pada jurnal ilmiah. Abstrak untuk kepentingan publikasi ilmiah memiliki standar dan struktur khusus yang harus diperhatikan oleh para penulis artikel akademik.

Lalu, apa saja sih struktur Abstrak itu?

Menurut situs web resmi penulis Elsevier, abstrak adalah "kumpulan singkat poin-poin yang menyampaikan temuan inti" dan memberikan informasi kepada para peneliti sebuah gambaran umum singkat tentang artikel dalam bentuk teks (narasi). 

abstrak setidaknya terdiri atas: (1). Latar Belakang Penelitian (Background); (2). Metode Penelitian (Research Method); (3). Hasil (Results); (4). Kesimpulan; (5). Kata Kunci (keywords) 

Struktur Abstrak yang Baik

Dalam penulisan artikel jurnal ilmiah bidang sains, abstrak harus menyertakan beberapa kalimat dari setiap bagian berikut: (1). Pendahuluan berisi tentang tujuan penelitian dan latar belakang krusial dilakukannya penelitian; (2). Metode Penelitian, berisi metode, jenis, pendekatan penelitian; (3). Hasil, memuat tentang ringkasan temuan utama penelitian; (4). Diskusi, memuat tentang: Interpretasi, kesimpulan, implikasi yang lebih luas, penelitian masa depan.

Format yang sama ini dapat diterapkan pada abstrak yang ditulis dalam disiplin ilmu di luar bidang ilmu sains, yaitu:
(1). Pendahuluan, menyatakan keadaan lapangan dan/atau celah yang diisi oleh penelitian; (2). Metode, menggambarkan apa yang peneliti lakukan untuk mengembangkan argumen yang diajukan (hipotesis); (3). Hasil, berisi tentang pernyataan tesis peneliti; (4). Diskusi, berisi implikasi yang lebih besar dari temuan Anda (Elissa Jacobs:2020).

Demikianlah, ulasan tentang abstrak untuk kepentingan laporan hasil penelitian. 

Semoga bermanfaat.....! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun