Mohon tunggu...
Marjuni
Marjuni Mohon Tunggu... Guru - Praktisi dan Pelaku Pendidikan Islam

Fokus pada Manajemen Pendidikan Islam, Branding Strategy Lembaga Pendidikan Islam, Marketing Lembaga Pendidikan Islam, Kajian Pesantren, Kajian Pemikiran Pendidikan Islam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mahasiswa S1 Harus Tahu Istilah-istilah Ini!

10 Februari 2023   02:12 Diperbarui: 10 Februari 2023   02:28 1526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimana cara mudah menulis  Research Framework Skripsi?

Pada beberapa kasus, perguruan tinggi dimana mahasiswa kuliah, telah menyediakan semacam panduan khusus yang wajib diikuti dalam hal penulisan karya ilmiah, baik makalah, skripsi, tesis, hingga disertasi. Maka, tidak terlalu sulit (terutama) bagi mahasiswa S1 untuk menyusun RF untuk memenuhi tugas dan syarat kelulusannya. Karena hanya dengan mengikuti semacam "template" itu mereka tidak terlalu kesulitan dalam membingkai rencana penelitian dan pelaporan hasil penelitian mereka.

Bagi mahasiswa S1, hal ini akan menjadi tantangan tersendiri, karena pada beberapa kasus pengalaman pribadi saya membimbing skripsi mahasiswa S1. Kebanyakan diantara mereka masih kebingungan untuk menyusun proposal penelitian. Apalagi melakukan penelitian mandiri, kecuali dibimbing oleh dosennya. Jadi, peran dosen dalam hal ini lebih kepada tugas memberikan advice dalam menyusun RF. Ketika dosen telah melakukan ini dengan baik, dapat diduga, proposal penelitian mahasiswa akan berjalan di atas "rel" penelitian yang benar. Disinilah urgensi RF dalam penelitian.

Agar Anda tidak bingung dalam menyusun RF, ada baiknya untuk lebih semangat dalam konsultasi dengan dospem. Buat dan susun sebaik mungkin RF Abda. Jangan datang menemui dospem tanpa "bahan" apa-apa.... ini jelas gak ada akhlak..... 

Tanyakan kepada dospem Anda, apakah RF Anda sudah benar dan tepat? 

Bagaimana cara mudah menulis  Sinopsis Proposal Skripsi?

pada prinsipnya diberi kebebasan buat siapapun termasuk mahasiswa S1 untuk membuat sinopsis. Karena sifat dasarnya, sinopsis itu tentu bersifat singkat, padat, dan jelas. Keindahan gaya linguistik, gambar, dan penjelasan yang luas sering dihilangkan dalam sinopsis, tetapi substansi dan konsep umum penulis tetap dipertahankan.

Sinopsis setidaknya harus bercirikan berupa: 

1. Urutan/plot/alur cerita harus disusun secara kronologis dan akurat. Plot sinopsisnya sama dengan narasi aslinya.
2. Bahasa yang digunakan menekankan persuasi.
3. Calon pembaca diajak/terstimulasi/termotivasi untuk membaca karya yang dibuatkan sinopsisnya.
4. Menampilkan konflik yang menggelitik secara singkat untuk memancing rasa penasaran calon pembaca.
5. Panjang sinopsis biasanya 3-10 halaman. Tergantung plot atau karya yang dibuatkan sinopsisnya
6. Dalam sinopsis tertentu, biasanya jenis kalimat sinopsis berupa kalimat menggantung.
7. Jenis tulisan bebas terserah penulisnya, tetapi materi dan konteksnya harus sesuai dengan cerita aslinya.

Sinopsis memiliki struktur berupa ringkasan yang mengikuti format yang sama dengan cerita aslinya, tetapi diakhiri dengan cliffhanger (atau semacam pertanyaan atau pernyataan singkat yang menggugah "nafsu baca" dan ditulis dengan cara yang lebih kompak. Sinopsis itu bukanlah sebuah tinjauan (resensi), karena resensi lebih bersifat "orang luar mengomentari sepak bola", sementara sinopsis itu sekedar "menarasikan ulang "fenomena" untuk menarik perhatian "orang lain" membacanya. Untuk itu sinopsis harus mampu menampilkan "isi" cerita, bukan "inti" cerita. 

Inti Cerita terdapat pada abstrak, karena abstrak dibuat oleh penulis (pemilik) cerita. Sementara isi cerita terdapat pada sinopsis. Karena bisa jadi yang membuat sinopsis adalah si pemilik cerita atau orang lain yang menjadi wakil pemilik cerita. Sementara resensi adalah perspektif pembaca (orang lain/luar) yang menilai mutu atas sebuah karya dan biasanya bertujuan untuk mengkritik atau mengunggulkan karya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun