Mohon tunggu...
Marjuni
Marjuni Mohon Tunggu... Guru - Praktisi dan Pelaku Pendidikan Islam

Fokus pada Manajemen Pendidikan Islam, Branding Strategy Lembaga Pendidikan Islam, Marketing Lembaga Pendidikan Islam, Kajian Pesantren, Kajian Pemikiran Pendidikan Islam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mahasiswa S1 Harus Tahu Istilah-istilah Ini!

10 Februari 2023   02:12 Diperbarui: 10 Februari 2023   02:28 1526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa sih, Research Framework (RF) itu?

Research Frameworks (Kerangka penelitian) adalah sebuah ulasan tentang struktur atau model yang mendasari dilakukannya penelitian. Research Framework (RF), umumnya terdiri dari empat komponen: (a) masalah (gejala dunia nyata dan kesenjangan pengetahuan secara spesifik), (b) tujuan penelitian untuk membantu mengisi kesenjangan pengetahuan tersebut, (c) pertanyaan penelitian, dan (d) kerangka konseptual.

Kerangka penelitian dapat diartikan sebagai representasi yang tepat dari struktur rencana proyek penelitian. Melalui struktur ini, peneliti dapat menentukan area kritis penelitian. Melalui RF ini, memungkinkan peneliti untuk mengajukan pertanyaan penelitian dan tujuan penelitian yang relevan.

Secara sederhana, sesuai dengan namanya, RF adalah kerangka yang menggambarkan mengapa penelitian dilakukan, bagaimana melakukannya, metode apa yang digunakan, teori apa yang digunakan (mendasari), dan untuk tujuan dan manfaat apa penelitian dilakukan.

Kebanyakan orang sulit membedakan antara RF dan Kerangka pikir penelitian. Kerangka penelitian adalah sebuah kerangka yang membingkai penelitian secara menyeluruh. Sedangkan kerangka pikir penelitian adalah dasar pemikiran yang memuat perpaduan antara teori dengan fakta, observasi, dan kajian kepustakaan, yang akan dijadikan dasar dalam kegiatan penelitian. 

jadi, secara sederhana, kerangka penelitian (RF) adalah urut rantamaning penelitian. Karena kerangka penelitian akan menjadi pijakan peneliti dalam melaksanakan penelitian mulai tahap kajian literatur, studi pendahuluan (observasi awal) yang dilakukan oleh peneliti di lapangan, komparasi antara teori dan fenomena yang mengemuka hingga ditemukan kesenjangan teoritis maupun kesenjangan praksis, perumusan masalah, pemilihan teori yang akan digunakan untuk memecahkan masalah, argumentasi teoritis dan praksis peneliti untuk meyakinkan pembaca (pengguna), alasan dan tujuan, serta manfaat penelitian, metode penelitian, hingga sistematika pelaporan hasil penelitian.

Sedangkan kerangka pikir penelitian, lebih menuju kepada bagaimana dasar pemikiran dilakukan penelitian setelah ditemukannya kesenjangan (gap), dan kesenjangan atau gap ini dibingkai (dibalut) dengan sintesa hasil penelitian terdahulu (temuan-temuan penelitian sebelumnya) hingga menggambarkan posisi penelitian yang akan dilakukan terhadap penelitian terdahulu. Kritik peneliti atas temuan penelitian terdahulu, atau sebaliknya, justru mendukung temuan penelitian terdahulu akan memperkuat "dalil" peneliti dalam melakukan penelitian. 

Jadi, kerangka pikir itu boleh dibilang sebagai "paradigma" peneliti dalam "melihat", meng-capture", memverifikasi temuan, hingga mensintesa temuan hasil, sampai pada mengolah dan menganalisa temuan hasil, bahkan menyimpulkan (menyampaikan) temuan penelitian. Kerangka pikir penelitian, terkadang disebut sebagai kerangka konseptual atau Conceptual Framework (CF). 

Kerangka konseptual menggambarkan hubungan logis antar variabel (konsep) yang dipilih oleh peneliti. Ini mendefinisikan tujuan yang relevan untuk proses penelitian dan memetakan bagaimana mereka saling bersepadu untuk menarik kesimpulan yang koheren.

Supaya lebih mudah memahami, bahwa kerangka pikir atau paradigma peneliti menjadi bagian dari kerangka penelitian (research framework). Sementara RF itulah yang menampung kerangka pikir peneliti dengan cara memberi tanda atau semacam "not" untuk melakukan penelitian dari awal hingga selesai. Jadi, RF itu lebih merupakan langkah-langkah rinci yang menjadi acuan peneliti dalam melakukan penelitian.

Apa sih, Sinopsis itu?

Sinopsis adalah ringkasan atau ikhtisar dari sebuah karya tulis ilmiah. Sinopsis adalah ringkasan singkat yang memberikan kepada pembaca tentang gambaran umum berkaitan tentang poin-poin utama. Dalam konteks akademik, ini biasanya merupakan ringkasan teks (artikel jurnal, buku, laporan, dll.) Namun dalam beberapa kasus, mungkin saja kita menulis sinopsis untuk ceramah, film, atau bentuk presentasi lainnya.

Lalu, apa bedanya sinopsis dengan abstrak?

Perbedaan utama antara sinopsis dan abstrak adalah bahwa sinopsis adalah ringkasan dari sebuah buku (terutama fiksi), plot, atau film, sedangkan abstrak adalah ringkasan dari karya ilmiah. 

Apakah terdapat perbedaan antara abstrak dengan sinopsis dalam beberapa template jurnal ilmiah?

Kebanyakan jurnal biasanya membutuhkan ringkasan singkat dari penelitian di halaman pertama naskah. Ada jurnal yang menyebut sebagai abstrak, ringkasan (summary), atau bahkan disebut sebagai sinopsis. Dalam terminologi jurnal ilmiah, ringkasan artikel jurnal biasa disebut sebagai abstrak, sementara ringkasan buku disebut summary, sedangkan ringkasan karya tulis ilmiah dan non ilmiah lainnya biasa disebut sebagai sinopsis. Namun, para ahli biasanya tidak membedakan antara ketiganya, mengacu pada terminologi yang sama (kesamaan artinya = ringkasan).

Menurut saya, ringkasan film, novel, kisah fiktif, dan sejenisnya disebut sebagai sinopsis. Adapun untuk ringkasan hasil penelitian pada srtikel jurnal ilmiah disebut abstrak, sementara untuk ringkasan buku atau bab dari sebuah buku disebut sebagai summary. 

Sinopsis dibagi kepada dua jenis, yaitu Sinopsis tulisan lengkap dan sinopsis untuk persiapan menulis ide penelitian. 

Lalu apakah salah jika kita menyebut semua jenis ringkasan sebagai sinopsis? Jawabnya (menurut saya boleh-boleh saja). Tapi ringkasan hasil penelitian pada jurnal ilmiah sebaiknya disebut sebagai "abstrak". Ini dimaksudkan agar kita dapat memastikan untuk tidak tertukar penggunaannya saja, tidak bermaksud lain. 

Berikut ini Contoh Sinopsis untuk Rencana Penelitian:

Dokpri Marjuni
Dokpri Marjuni

Bagaimana cara mudah menulis  Research Framework Skripsi?

Pada beberapa kasus, perguruan tinggi dimana mahasiswa kuliah, telah menyediakan semacam panduan khusus yang wajib diikuti dalam hal penulisan karya ilmiah, baik makalah, skripsi, tesis, hingga disertasi. Maka, tidak terlalu sulit (terutama) bagi mahasiswa S1 untuk menyusun RF untuk memenuhi tugas dan syarat kelulusannya. Karena hanya dengan mengikuti semacam "template" itu mereka tidak terlalu kesulitan dalam membingkai rencana penelitian dan pelaporan hasil penelitian mereka.

Bagi mahasiswa S1, hal ini akan menjadi tantangan tersendiri, karena pada beberapa kasus pengalaman pribadi saya membimbing skripsi mahasiswa S1. Kebanyakan diantara mereka masih kebingungan untuk menyusun proposal penelitian. Apalagi melakukan penelitian mandiri, kecuali dibimbing oleh dosennya. Jadi, peran dosen dalam hal ini lebih kepada tugas memberikan advice dalam menyusun RF. Ketika dosen telah melakukan ini dengan baik, dapat diduga, proposal penelitian mahasiswa akan berjalan di atas "rel" penelitian yang benar. Disinilah urgensi RF dalam penelitian.

Agar Anda tidak bingung dalam menyusun RF, ada baiknya untuk lebih semangat dalam konsultasi dengan dospem. Buat dan susun sebaik mungkin RF Abda. Jangan datang menemui dospem tanpa "bahan" apa-apa.... ini jelas gak ada akhlak..... 

Tanyakan kepada dospem Anda, apakah RF Anda sudah benar dan tepat? 

Bagaimana cara mudah menulis  Sinopsis Proposal Skripsi?

pada prinsipnya diberi kebebasan buat siapapun termasuk mahasiswa S1 untuk membuat sinopsis. Karena sifat dasarnya, sinopsis itu tentu bersifat singkat, padat, dan jelas. Keindahan gaya linguistik, gambar, dan penjelasan yang luas sering dihilangkan dalam sinopsis, tetapi substansi dan konsep umum penulis tetap dipertahankan.

Sinopsis setidaknya harus bercirikan berupa: 

1. Urutan/plot/alur cerita harus disusun secara kronologis dan akurat. Plot sinopsisnya sama dengan narasi aslinya.
2. Bahasa yang digunakan menekankan persuasi.
3. Calon pembaca diajak/terstimulasi/termotivasi untuk membaca karya yang dibuatkan sinopsisnya.
4. Menampilkan konflik yang menggelitik secara singkat untuk memancing rasa penasaran calon pembaca.
5. Panjang sinopsis biasanya 3-10 halaman. Tergantung plot atau karya yang dibuatkan sinopsisnya
6. Dalam sinopsis tertentu, biasanya jenis kalimat sinopsis berupa kalimat menggantung.
7. Jenis tulisan bebas terserah penulisnya, tetapi materi dan konteksnya harus sesuai dengan cerita aslinya.

Sinopsis memiliki struktur berupa ringkasan yang mengikuti format yang sama dengan cerita aslinya, tetapi diakhiri dengan cliffhanger (atau semacam pertanyaan atau pernyataan singkat yang menggugah "nafsu baca" dan ditulis dengan cara yang lebih kompak. Sinopsis itu bukanlah sebuah tinjauan (resensi), karena resensi lebih bersifat "orang luar mengomentari sepak bola", sementara sinopsis itu sekedar "menarasikan ulang "fenomena" untuk menarik perhatian "orang lain" membacanya. Untuk itu sinopsis harus mampu menampilkan "isi" cerita, bukan "inti" cerita. 

Inti Cerita terdapat pada abstrak, karena abstrak dibuat oleh penulis (pemilik) cerita. Sementara isi cerita terdapat pada sinopsis. Karena bisa jadi yang membuat sinopsis adalah si pemilik cerita atau orang lain yang menjadi wakil pemilik cerita. Sementara resensi adalah perspektif pembaca (orang lain/luar) yang menilai mutu atas sebuah karya dan biasanya bertujuan untuk mengkritik atau mengunggulkan karya.

Apa gak bingung loooh......?! ada lagi istilah foreword  (Pengantar)", "introduction (pendahuluan) atau preface atau kata pengantar"   

Lalu bagaimana dengan kata pengantar? lalu apa sih pengantar itu?

Kata Pengantar adalah narasi yang dibuat penulis (pemilik karya) atas karya itu. Biasanya untuk memberikan sederet informasi penting mulai dari latar belakang munculnya karya hingga selesainya karya. 

Kata pengantar mencakup komposisi buku, sedangkan pendahuluan membahas isi buku. Pada dasarnya, pendahuluan memberikan informasi tentang motivasi (konteks) penulis untuk menulis buku. Sementara kata pengantar memberikan informasi umum tentang isi buku.

Semoga bermanfaat...!!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun