Mohon tunggu...
Marjuni
Marjuni Mohon Tunggu... Guru - Praktisi dan Pelaku Pendidikan Islam

Fokus pada Manajemen Pendidikan Islam, Branding Strategy Lembaga Pendidikan Islam, Marketing Lembaga Pendidikan Islam, Kajian Pesantren, Kajian Pemikiran Pendidikan Islam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Contoh Teks Lomba Pidato Bahasa Indonesia untuk SD/MI

31 Januari 2023   21:10 Diperbarui: 31 Januari 2023   21:38 7034
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Suara 'Aisyiyah

Teks Lomba Pidato Bahasa Indonesia 

Judul: Berbakti kepada Orang Tua

Yang terhormat Dewan juri

Yang terhormat bapak dan ibu guru yang hadir pada acara ini

Hadirin dan hadirat yang berbahagiaSerta teman-teman seperjuangan yang saya banggakan.

Yang terhormat Dewan juri

Yang terhormat bapak dan ibu guru yang hadir pada acara ini

Hadirin dan hadirat yang berbahagia

Serta teman-teman seperjuangan yang saya banggakan.

perkenankan saya .............. dari SDN Ngabar Kecamatan Siman Kabupaten Ponorogo, pada kesempatan lomba kali ini

saya akan menyampaikan sebuah pidato dengan judul Adab Kepada Orang Tua

Marilah kita merenungi firman Allah Ta’ala:

'Audzubillahi minasy Syaithonir rojiim

Bismillahirrohmanirrohiim.

Wa qodho rabbuka alla ta'buduu illaa iyyahu wa bil walidaini ihsanaa

immaa yablughonnaa 'indakal kibaro, 

ahadu humaa au kilaa humaa,

falaa taqul lahumaa uffin. walaa tanhar humaa, 

wa qul lahuma qoulan kariimaa

shodaqallahul 'adziim

Artinya :

Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.

Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.” [Al-Isra’: 23-24]

Teman-temanku yang saya cintai!

Pelajaran penting dari ayat di atas adalah bahwa kita dioerintahkan tentang dua perkara penting: Pertama, Kewajiban Meng-Esakan Allah SWT dan Kedua, Kewajiban Berbakdti kepada kedua orang tua kita.

Pengertiannya, janganlah kita menyakiti keduanya dengan gangguan sekecil apa pun, “dan janganlah kamu membentak mereka,” maksudnya janganlah menggertak dan berkata kepada keduanya dengan kata-kata yang kasar. Meskipun kata “ah”. “mboh”, “ra sudi” dan sejenisnya. Mengapa demian? Kata-kata itu sangat menyakiti hati ibu-bapak kita kawan.

“Dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia,” dengan ungkapan yang mereka sukai dengan penuh sopan santun, dengan omongan yang lemah lembut nan elok, yang menyejukkan hati dan menentramkan jiwa mereka. Semuanya itu disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta masa.

Orang-orang tua zaman dahulu selalu mengingatkan anak turunnya dengan pepatah:

"Dumadining sira iku lantaran anane bapa biyung ira".

Terjadinya dirimu karena diciptakannya ibu bapakmu sehingga kedua orang tua harus dimuliakan

"Mikul dhuwur mendhem jero".

Seorang anak harus menjunjung tinggi derajat orang tua (memuliakan), dan juga mengubur dalam-dalam segala bentuk keburukan (aib) kedua orang tua, agar kita menyimpannya dengan rapat

Untuk itu, sebagai penutup pidato ini, saya ingin emnyampaikan kepada teman-teman sekalian:

  • Wajib hanya beribadah kepada Allah semata dan berbakti kepada orang tua, yaitu dengan berbuat baik kepada keduanya, melindungi mereka dari keburukan, serta mentaati keduanya dalam perkara yang baik.
  • Wajib mendoakan ampunan dan rahmat untuk kedua orang tua.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Ketika beliau ditanya oleh Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu:

“Amal apa yang paling dicintai Allah ‘Azza Wa Jalla?”. Nabi bersabda: “Shalat pada waktunya”. Ibnu Mas’ud bertanya lagi: “Lalu apa lagi?”.Nabi menjawab: “Lalu birrul walidain”. Ibnu Mas’ud bertanya lagi: “Lalu apa lagi?”. Nabi menjawab: “Jihad fi sabilillah”. Demikian yang beliau katakan, andai aku bertanya lagi, nampaknya beliau akan menambahkan lagi (HR. Bukhari dan Muslim)

Jadi, kewajiban Menghormati dan memuliakan kedua orang tua menurut petunjuk Nabi Muhammad SAW adalah yang ketiga setelah mengabdi kepada Allah dan Menaati tuntunan Nabi SAW.

Coba kita renungkan bersama:

Apakah kita tidak sadar bahwa merekalah yang:

mengasuh kita sejak kecil, merawat kita di saat sehat dan sakit,

mendidik kita di saat lapang dan sempit,

mengajarkan kepada kita jalan surga, bukan saja jalan mencari duit,

mengingatkan kita saat kita lalai, salah apalagi saat "genit"

Mari kita deklarasikan diri kita kita masing-masing dengan tepuk bakti kepada kedua orang tua:

Mikul dhuwur …. Prok… prok… prok…

Mendhem Jero … Prok… prok… prok…

bapa biyung … Prok… prok… prok…

asal mulaniro … Prok… prok… prok…

Ayoo podo … Prok… prok… prok…

Ngabekti … Prok… prok… prok…

Marang Gusti Allah ,,, Prok… prok… prok…

Marang Wong Tuwo … Prok… prok… prok…

Wassalamu’alaimum Warahmatullahi Wabarakatuh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun