Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.
Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.” [Al-Isra’: 23-24]
Teman-temanku yang saya cintai!
Pelajaran penting dari ayat di atas adalah bahwa kita dioerintahkan tentang dua perkara penting: Pertama, Kewajiban Meng-Esakan Allah SWT dan Kedua, Kewajiban Berbakdti kepada kedua orang tua kita.
Pengertiannya, janganlah kita menyakiti keduanya dengan gangguan sekecil apa pun, “dan janganlah kamu membentak mereka,” maksudnya janganlah menggertak dan berkata kepada keduanya dengan kata-kata yang kasar. Meskipun kata “ah”. “mboh”, “ra sudi” dan sejenisnya. Mengapa demian? Kata-kata itu sangat menyakiti hati ibu-bapak kita kawan.
“Dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia,” dengan ungkapan yang mereka sukai dengan penuh sopan santun, dengan omongan yang lemah lembut nan elok, yang menyejukkan hati dan menentramkan jiwa mereka. Semuanya itu disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta masa.
Orang-orang tua zaman dahulu selalu mengingatkan anak turunnya dengan pepatah:
"Dumadining sira iku lantaran anane bapa biyung ira".
Terjadinya dirimu karena diciptakannya ibu bapakmu sehingga kedua orang tua harus dimuliakan
"Mikul dhuwur mendhem jero".
Seorang anak harus menjunjung tinggi derajat orang tua (memuliakan), dan juga mengubur dalam-dalam segala bentuk keburukan (aib) kedua orang tua, agar kita menyimpannya dengan rapat