Percaya kepada Kyai dan semua pembantunya, percayakan pendidikan kepada Pondok Pesantren dimana Putra da Putri bapak/ibu mondok. Jadi, jangan salah paham, jangan salah sikap, jangan salah persepsi. Sangat mungkin suatu saat anaknya diminta untuk mengangkut sampah, tidak berarti anaknya dijadikan budak oleh pondok, tetapi itu adalah pelajaran agar santri memiliki jiwa tanggung jawab atas kebersihan lingkungan pondok.Â
Menurut KH. Hasan Abdullah Sahal: "Ketahuilah bapak/ibu… putra-putrimu pergi ke pesantren untuk kembali sebagai anak berbakti. Jangan beratkan langkah mereka dengan kesedihanmu. Ikhlaskan, semoga Allah rahmati jalan mereka".
Artinya: Ziarahilah kadang-kadang saja, nicaya akan menambah rasa cinta. (HR.Ibnu Hibban dalam Shahihnya (no.620), pentahqiq al-Adabusy Syar’iyyah mengatakan : Sanad-sanadnya shahih sesuai dengan syarat Muslim. Lihat Hasyiyah al-Adab (III/541))
Demikianlah bagaimana seharusnya para wali santri bersikap dalam menyerahkan putra dan putrinya di pesantren.
Semoga ikhtiar para wali santri untuk membentuk karakter dan mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi di pesantren tetap dalam ridho Allah SWT. Aamiin.
Semoga bermanfaat,,,!!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H