Mohon tunggu...
Siti Mariyam
Siti Mariyam Mohon Tunggu... Lainnya - (Pe)nulis

Siti Mariyam adalah gadis yang lahir di planet bumi pada tahun 1999 silam. Gadis yang lahir dan tinggal di Tangerang Selatan ini mulai tertarik dunia kepenulisan sejak akhir masa SMP. Dari mulai hobi menulis diary hingga membaca cerpen-cerpen di internet juga novel. Ia selalu mencatat setiap kata baru yang ditemuinya saat menonton film dan membaca untuk menambah kosa kata dalam menulis ceritanya nanti. Dari semua itu, telah lahir beberapa cerita yang bisa kamu nikmati di halaman Kompasiana pribadinya.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Buta: Aku yang Tidak Tahu Diri

6 Maret 2024   22:29 Diperbarui: 6 Maret 2024   22:42 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Picture by Bing.com & Canva

          "Iya juga, sih. Rasanya aneh banget gue panggil lo pake sebutan-sebutan itu. Apa karena gue enggak terbiasa kali, ya?"

           "Bukan enggak terbiasa, emang lo gak pernah panggil gue dengan panggilan selain 'kakak'! Udah, ah! Pertanyaan gak jelas ditanyaiin ke gue. Ganggu gue aja, lo!"

          "Maafkan hamba, Tuan Muda!"

          "Nah, betul. 'Tuan Muda'. Kayaknya gue lebih keren dipanggil itu dibanding 'kakak'. Hahaha,"

          "Idih! Emang lo siapa dipanggil pake sebutan itu?"

         "Hahaha,"

        "Hahaha,"

           Dulu juga gue selalu merasa iri dengan Kak Tyco. Gue merasa ibu lebih sayang dan perhatian dengan dirinya. Pokoknya, ibu pilih kasih! Ayah dan ibu membuat peraturan untuk anak-anaknya, yaitu: kami dilarang memiliki ataupun memainkan handphone sebelum masuk SMP dan dilarang mengendarai sepeda motor juga dilarang berpacaran sebelum lulus SMA. Dalam ingatan gue saat itu, Kak Tyco sudah memiliki handphone, bahkan sebelum dia masuk SMP.

          Tidak tahu ingatan gue yang salah atau keliru, tapi gue ingat betul pernah menonton youtube dan bermain game juga selfie bersama di handphone itu. Gue tidak tahu kala itu Kak Tyco kelas berapa dan gue berumur berapa. Bisa tolong dihitung usia kami berapa, jika sekarang Kak Tyco sudah semester akhir dan gue baru kelas 2 SMA? Soalnya gue sedang tidak bisa berhitung sekarang, hehehe. Maaf, ya.

          "Bu, boleh gak aku mau handphonenya sekarang? Teman-teman aku di sekolah udah pada punya handphone," ucap gue yang kala itu kami sedang makan malam tanpa ayah, karena belum pulang bekerja. Lagipula gue cuma berani minta ke ibu, dibanding ke ayah. Hehehe.

           "Kamu masih kelas 6, sayang. Kan baru diberikan handphone kalau udah masuk SMP. Sedikit lagi. Sabar dulu, ya?" ibu menjawab dengan sangat lembut. Walaupun begitu, gue naik pitam mendengarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun