Mohon tunggu...
Siti Mariyam
Siti Mariyam Mohon Tunggu... Lainnya - (Pe)nulis

Siti Mariyam adalah gadis yang lahir di planet bumi pada tahun 1999 silam. Gadis yang lahir dan tinggal di Tangerang Selatan ini mulai tertarik dunia kepenulisan sejak akhir masa SMP. Dari mulai hobi menulis diary hingga membaca cerpen-cerpen di internet juga novel. Ia selalu mencatat setiap kata baru yang ditemuinya saat menonton film dan membaca untuk menambah kosa kata dalam menulis ceritanya nanti. Dari semua itu, telah lahir beberapa cerita yang bisa kamu nikmati di halaman Kompasiana pribadinya.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

I Love You My Brother (Surat Cinta dari Kakak)

11 Desember 2022   00:00 Diperbarui: 16 Maret 2024   13:51 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kakak tidak marah atas apa yang sudah Tuhan takdirkan pada kakak, karena kakak yakin Tuhan akan memberikan dan merencanakan sesuatu hal yang terbaik buat kakak.

~

Kakak sedih saat kamu memarahi kakak ketika kakak meminta bantuan kamu. Kakak sedih adik kecil kakak yang dulu selalu kakak jaga dengan penuh kasih sayang sikapnya menjadi seperti itu pada kakak.

Kakak juga sedih ketika kamu benar-benar tidak mengakui kakak sebagai kakak kamu di depan teman-teman kamu. Tapi walaupun begitu, kakak tidak marah sama kamu, Kakak tidak akan mengurangi rasa sayang kakak ke kamu, karena Kakak tahu, keadaan kakak ini memang hanya bisa membuat kamu susah.

Kakak mengerti dan sadar, kalau kakak ini memang tidak pantas menjadi kakak kamu, karena anak perempuan yang cantik seperti kamu tidak mungkin memiliki kakak yang cacat.

Sebagai kakak, seharusnya kakak bisa membahagiakan kamu, bukan malah menyusahkan kamu dan membuat kamu malu.

Tapi seiring waktu berjalan, sikap kamu ke kakak itu perlahan-lahan berubah. Kamu sudah mau membantu kakak tanpa marah-marah lagi, tatapan ketidaksukaan kamu ke kakak pun berubah menjadi tatapan penuh kasih saying. Kamu sudah mau dan tidak malu lagi mengakui kakak di depan teman-teman kamu.

Kamu juga mau membela kakak di saat kakak diganggu dengan teman-teman kakak, hingga kamu celaka yang mengakibatkan kamu kehilangan pengelihatan kamu hanya karena membela kakak. Kakak merasa tidak berguna menjadi kakak kamu. Seharusnya kakak bisa menjaga dan melindungi kamu, bukan malah sebaliknya kamu yang menjaga dan melindungi kakak.

Kamu tidak perlu bertanya apa hidup kakak bahagia atau tidak, selagi ada kamu kakak bahagia karena kamu adalah kebahagiaan kakak dan kamu juga adalah seseorang yang mampu membuat kakak bahagia.

Kakak sangat senang ketika mengetahui ibu sedang mengandung kamu dulu. Setiap hari kakak selalu mengelus dan mencium perut ibu, berharap kamu merasakan sentuhan tangan kakak, juga berharap kamu akan cepat terlahir ke dunia.

Dengan begitu, kakak tidak sendiri lagi, karena ada kamu yang akan menemani kakak, dan ada yang bisa kakak ajak bermain. Sampai akhirnya hari yang ditunggu-tunggu tiba, kamu terlahir ke dunia dengan keadaan yang sehat tanpa kurang sedikit pun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun