Mohon tunggu...
Siti Mariyam
Siti Mariyam Mohon Tunggu... Lainnya - (Pe)nulis

Siti Mariyam adalah gadis yang lahir di planet bumi pada tahun 1999 silam. Gadis yang lahir dan tinggal di Tangerang Selatan ini mulai tertarik dunia kepenulisan sejak akhir masa SMP. Dari mulai hobi menulis diary hingga membaca cerpen-cerpen di internet juga novel. Ia selalu mencatat setiap kata baru yang ditemuinya saat menonton film dan membaca untuk menambah kosa kata dalam menulis ceritanya nanti. Dari semua itu, telah lahir beberapa cerita yang bisa kamu nikmati di halaman Kompasiana pribadinya.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

I Love You My Brother (Part 7)

6 Desember 2022   00:00 Diperbarui: 28 Februari 2024   10:10 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kakak, Bu, kakak." ucapku dengan parau. Aku tidak bisa tenang meski ibu sudah memeluk dan menenangkanku. Entah apa yang merasukiku, aku melepas pelukkan ibu dan kembali melihat kakak.

"Bu, kasihan kakak kedinginan. Ayo kita ajak kakak pulang!" tanpa sadar aku mengatakan itu. aku benar-benar sudah seperti kehilangan akal. Aku tidak bisa menerima kenyataan bahwa kakak telah tiada.

"Ayah, bantu aku angkat kakak ke kursi roda. Kasihan kakak tidur sendirian di sini, biar kakak tidurnya sama aku aja di rumah." Bicaraku semakin melantur. Ayah dan ibu hanya memperhatikanku yang bertingkah seperti itu.

"Ayah kok gak mau bantu aku? Ayah udah gak sayang sama kakak? Yaudah, kalau ayah gak mau bantu aku, biar aku sendiri yang bawa kakak pulang. Ayah jahat!" aku berusaha memindahkan tubuh kakak yang sudah kaku dan dingin itu ke kursi roda. Namun, tubuhku yang kecil ini tak mampu mengangkat tubuh kakak yang besarnya 2 kali dari tubuhku.

"Kakak!" tangisku semakin menjadi-jadi karena sadar bahwa ia sudah tidak bernyawa, tidak hidup di dunia dan tidak lagi menjadi kakakku. Aku memeluk tubuhnya dan menunpahkan tangis di dadanya. Aku menangis tersedu-sedu hingga kesulitan bernapas dan akhirnya pingsan.

Berlanjut...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun