Banyak sekali hikmah dibalik kehadiran Covid-19 ditengah-tengah kita ini. Walaupun diawal kehadirannya sempat membuat kalang kabut sistem pembelajaran di sekolah-sekolah seluruh Indonesia. Dan sebenarnya hingga saat ini pun masih banyak yang mengalami kesulitan dan kendala dalam proses pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Setelah hampir delapan bulan, banyak pengalaman pembelajaran jarak jauh (PJJ) ini yang saya rasa semakin menyenangkan dan selalu menumbuhkan semangat saya untuk memberikan pembelajaran yang menarik. Karena sistem pembelajaran sekarang merupakan tantangan baru bagi saya.
Dalam pembelajaran jarak jauh ini yang saya lakukan tidak hanya monoton mengajar anak dibalik layar, namun saya padukan dengan games dan kegiatan-kegiatan yang bersifat unjuk kerja, sehingga anak aktif dalam melakukan kegiatan tersebut dengan arahan orang tua. Games yang saya lakukan misalnya menguji konsentrasi anak dengan gerakan cepat, adu kecepatan dalam mengambil sesuatu (misalnya “Sekarang teman-teman ke halaman rumah, ambil benda yang merupakan ciptaan Allah”, maka anak dengan kecepatan yang dimilkinya berusaha mengambil benda yang dimaksud dengan benar, lalu menunjukkan pada guru dibalik layar) dan game-game menarik lainnya. Agar anak tetap termotivasi, kita berlakukan pemberian reward bagi yang memenangkan game.
Sedangkan untuk kegiatan kreatif misalnya mengajak anak secara live membuat donat, membuat adonan playdough, membuat busa sabun, membuat percobaan sains sederhana, membuat jus buah, dsb. Kegiatan ini dilakukan anak secara langsung dan bersama-sama dengan panduan guru dan arahan orang tua melalui aplikasi pembelajaran Google Meet ataupun Zoom Meeting.
Dan secara tidak langsung interaksi dengan anak didik mengarahkan mereka pada pengembangan kemampuan HOTS (Higher Order Thingking Skill) dan penguasaan TPACK (Technology, Paedagogik, Art, Content, Knowledge) secara sederhana. Contohnya, ketika kita memancing anak dengan pertanyaan 5W 1H terkait Covid-19, mereka mampu mendiskripsikan jawaban dengan jelas dan urut.
Sedangkan penguasaan mereka pada teknologi semakin baik, hampir semua dari mereka sedikit banyak paham cara pengoperasian HP, laptop atau pengenalan tools pada aplikasi Zoom. Saat pembelajaran daring anak sudah mengetahui bagaimana cara mute-unmute suara dan mengganti background virtual. Bahkan mereka juga mampu menggambar dengan aplikasi Zoom dan Paint. Ini sedikit banyak meringankan tugas orang tua dalam menyiapkan kebutuhan anak ketika daring. Namun memang perlu memberikan pengertian khusus pada anak dan perhatian ekstra orang tua agar anak tidak kecanduan gadget.
Penguasaan teknologi sederhana yang mereka kuasai ini merupakan awal yang baik bagi mereka untuk menghadapi pembelajaran kedepan dengan sistem yang baru dan sesuai dengan perkembangan zaman. Setidaknya pengetahuan mereka ini sebagai langkah awal untuk menghadapi pembelajaran dengan metode Blended Learning yang rencananya akan diterapkan pada sistem pendidikan di Indonesia kedepannya.
Dampak Covid-19 yang mengharuskan untuk berkegiatan dari rumah, membuat saya lebih banyak waktu untuk mengembangkan diri guna memberikan pembelajaran yang terbaik untuk anak didik. Saya lebih sering mengikuti webinar dan workshop secara online yang diadakan lembaga berkredibel dalam pendidikan anak usia dini. Selain itu juga memacu saya untuk belajar bagaimana membuat video pembelajaran yang menarik, dari merekam hingga mengedit sendiri video tersebut menjadi video pembelajaran yang interaktif dan menarik bagi anak didik.
Kita sebagai guru harus tetap produktif dan kreatif dimasa pandemi ini. Jangan menyerah pada keadaan, apa yang menjadi kesulitan dalam proses belajar-mengajar jadikan tantangan tersendiri yang cepat atau lambat harus kita tuntaskan. Banyak cara kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran anak usia dini. Baik guru ataupun anak didik harus tetap aktif dan produktif.
Beberapa pengalaman pribadi untuk tetap aktif, inovatif dan produktif dimasa pandemi. Saya selalu update info terkait webinar dan workshop online. Bukan hanya webinar yang selinier dengan bidang kita, tapi bidang yang lainnya. Selama pandemi ini saya mengikuti kelas-kelas online seperti kelas editing foto dan video, kelas pembuatan e-book, kelas pembuatan animasi, dan masih banyak lagi. Setelah mengikuti kelas-kelas tersebut saya berusaha sebisa mungkin menerapkan ilmu yang saya dapat. Dan Alhamdulillah saya sudah bisa membuat video-video pembelajaran, e-book ala saya, animasi kartun, walaupun masih tahap yang sangat sederhana. Namun bisa bermanfaat dalam pembelajaran jarak jauh ini. Mampu meningkatkan kemauan anak didik dalam mengikuti pembelajaran daring serta menumbuhkan minat dan bakat mereka.
Anak didik pun bisa produktif seperti mengikuti lomba-lomba secara online, kajian khusus anak usia dini, dongeng online, kelas-kelas keahlian anak seperti menggambar, mendongeng/bercerita, menyanyi, mengaji, dsb.