Politik yang Dewasa: Belajar dari Kekalahan
Kekalahan adalah hal yang wajar dalam politik. Namun, bagaimana sebuah partai besar seperti PDIP merespons kekalahan tersebut adalah cerminan kedewasaan dalam berpolitik. Alih-alih melontarkan tuduhan yang belum terbukti, PDIP perlu menunjukkan bahwa mereka mampu belajar dari kekalahan ini dan memperbaiki diri.
Beberapa langkah yang bisa diambil oleh PDIP adalah:
Menghentikan Tuduhan Tak Berdasar
Tuduhan cawe-cawe tanpa bukti hanya akan merusak kredibilitas partai di mata publik. PDIP harus fokus pada penyelesaian masalah melalui jalur hukum jika memang ada pelanggaran, bukan dengan pernyataan kontroversial di media.
Merangkul Presiden Jokowi
PDIP perlu memperbaiki hubungan dengan Jokowi dan menunjukkan sikap kooperatif. Dukungan Jokowi terhadap PDIP bisa menjadi kunci untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat.
Menguatkan Kaderisasi dan Strategi Lokal
PDIP perlu lebih jeli dalam memilih calon kepala daerah yang benar-benar memahami kebutuhan masyarakat lokal. Selain itu, strategi kampanye yang relevan dengan isu-isu daerah akan lebih efektif dibandingkan retorika nasional yang cenderung abstrak.
PDIP adalah partai besar yang memiliki peran penting dalam membangun demokrasi di Indonesia. Namun, sebagai partai yang mengklaim memiliki pengalaman panjang, PDIP seharusnya menunjukkan sikap yang lebih dewasa dalam menghadapi kekalahan. Tuduhan cawe-cawe terhadap institusi Polri, jika tidak didukung bukti dan langkah hukum, hanya akan menciptakan polarisasi dan memperburuk citra partai.
Sebaliknya, PDIP perlu melihat kekalahan ini sebagai momen untuk introspeksi dan memperbaiki diri. Merangkul tokoh yang masih dipercaya masyarakat, seperti Jokowi, dan fokus pada isu-isu yang relevan di daerah adalah langkah strategis yang lebih bijak. Dengan demikian, PDIP bisa kembali mendapatkan kepercayaan masyarakat dan membuktikan bahwa mereka masih layak menjadi salah satu pilar demokrasi Indonesia.***MG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H