Menurut laporan Bank Dunia, sektor-sektor strategis seperti teknologi, penelitian ilmiah, dan teknik khusus sering kali kekurangan infrastruktur dan investasi yang memadai, sehingga lulusan dengan keterampilan khusus sulit mendapatkan pekerjaan yang sesuai di dalam negeri.
Pergeseran Nilai Investasi Pendidikan
Pernyataan Mendikti Sainstek bahwa "investasi pendidikan tidak akan pernah hilang" menyiratkan pemahaman bahwa ilmu lulusan LPDP akan kembali ke Indonesia meskipun mereka berkarya di luar negeri.Â
Hal ini mungkin benar dalam konteks kontribusi jangka panjang, seperti melalui kerja sama penelitian atau alih teknologi.Â
Banyak negara, seperti India dan Tiongkok, justru melihat diaspora yang bekerja di perusahaan internasional sebagai jembatan untuk meningkatkan daya saing bangsa.Â
Saat kembali, mereka membawa pengalaman, jejaring, dan pengetahuan yang lebih matang, yang dapat mempercepat pembangunan.
Akan tetapi, bagi sebagian masyarakat Indonesia, pandangan ini terasa mengabaikan tanggung jawab moral lulusan terhadap negara yang telah membiayai pendidikan mereka.Â
Data dari LPDP menunjukkan bahwa sekitar 10% lulusan memilih bekerja di luar negeri, baik karena alasan ketidakcocokan lapangan kerja atau tawaran penghasilan yang jauh lebih tinggi.Â
Ketimpangan ini menimbulkan pertanyaan, apakah ini tanda kurang optimalnya kebijakan penempatan lulusan atau memang dinamika globalisasi yang tidak bisa dihindari?
Jalan Tengah: Sistem Pengabdian yang Lebih Fleksibel
Beberapa negara lain telah menerapkan kebijakan pengabdian yang lebih fleksibel untuk mengatasi masalah ini.Â