Gerakan Solidaritas Nasional (GSN), sebuah organisasi yang diinisiasi oleh relawan pendukung Prabowo-Gibran, resmi dideklarasikan sebagai bagian dari tim kampanye nasional pasangan tersebut. Dibentuk dengan tujuan utama menjadi wadah relawan yang siap mendukung pemerintahan mendatang, GSN diharapkan mampu menjadi jembatan antara rakyat dan pemerintah. Langkah ini mengingatkan kita pada pengalaman Jokowi yang selama dua periode kepemimpinannya, berhasil membangun jaringan organisasi relawan seperti Projo, yang turut mengawal serta mendukung pemerintahannya.
Jejak Relawan Projo di Era Jokowi: Inspirasi bagi GSN?
Selama masa kepemimpinannya, Jokowi banyak didukung oleh organisasi relawan seperti Projo, yang tidak hanya membantu kampanye politiknya, tetapi juga menjaga jalannya pemerintahan dari berbagai intervensi, termasuk dari partai politik.Â
Projo, yang berfungsi sebagai kelompok pro-Jokowi, bertindak seperti mitra yang kritis sekaligus pelindung bagi kebijakan-kebijakan Jokowi, memastikan agar agenda pemerintah tetap sejalan dengan aspirasi rakyat.Â
Projo tak hanya berdiri sebagai organisasi pendukung, tetapi juga mengambil peran signifikan dalam meluruskan hoaks atau informasi yang keliru di tengah masyarakat.
Melihat peran dan dampak positif Projo, bukan hal yang mengherankan jika Prabowo, dengan dukungan Gibran, memutuskan untuk membentuk wadah serupa.Â
Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan Perkasa Roeslani, menyatakan bahwa GSN akan berfungsi untuk mengawal dan menyampaikan program-program Prabowo-Gibran kepada masyarakat. Selain itu, GSN diharapkan bisa meredam misinformasi yang berpotensi memicu ketidakpercayaan publik terhadap pemerintah.
Harapan dan Tantangan bagi GSN: Jembatan atau Tembok Pemisah?
Tidak diragukan lagi, banyak yang berharap GSN dapat berperan sebagai jembatan yang efektif antara pemerintah dan rakyat. Masyarakat berharap GSN tidak hanya menjadi corong pemerintah, tetapi juga mampu mendengar dan menyampaikan aspirasi rakyat secara obyektif.Â
Jika dapat berfungsi secara optimal, GSN bisa menjadi penghubung yang produktif dalam memastikan program-program pro-rakyat dapat tersampaikan dengan baik dan tepat sasaran.
Namun, tidak sedikit pula yang mengingatkan agar GSN tidak sekadar menjadi 'benteng' yang melindungi setiap kebijakan pemerintah tanpa memperhatikan kebutuhan nyata masyarakat.Â
Fungsi relawan seharusnya bukan sekadar membela pemerintah secara buta, tetapi juga memastikan bahwa suara rakyat tidak hilang.Â
Sikap kritis terhadap kebijakan yang kurang berpihak pada rakyat adalah esensi dari demokrasi yang sehat, dan GSN memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga hal ini.
Mencegah Polarisasi di Tengah Masyarakat yang Majemuk
Di sisi lain, potensi polarisasi di masyarakat adalah tantangan besar yang harus diwaspadai. Jika GSN terlalu memihak pada agenda pemerintah tanpa mendengarkan kritik atau saran dari masyarakat, dikhawatirkan ini justru akan memperuncing perbedaan di tengah masyarakat yang majemuk.Â
Sikap partisan dari organisasi relawan dapat menimbulkan gesekan sosial, terutama jika relawan cenderung mengabaikan atau bahkan meremehkan pendapat yang berbeda.
Dalam konteks ini, penting bagi GSN untuk menjaga posisinya agar tetap obyektif dan inklusif. Keterbukaan terhadap masukan dari semua lapisan masyarakat, terlepas dari perbedaan pandangan politik, adalah langkah penting dalam membangun kepercayaan dan harmonisasi.Â
Alih-alih membentuk tembok pemisah, GSN diharapkan mampu menjadi perekat bagi rakyat yang memiliki latar belakang berbeda namun menginginkan tujuan yang sama, yakni kesejahteraan bangsa.
Gerakan Relawan yang Proaktif: Mengawal Program yang Pro Rakyat
Jika dijalankan dengan prinsip yang benar, GSN berpotensi menjadi salah satu kekuatan sipil yang mendukung kebijakan pro rakyat dan turut serta dalam membangun masyarakat yang lebih sadar akan hak dan kewajibannya.Â
Dengan mengawal program pemerintah yang benar-benar berpihak pada kepentingan rakyat, GSN dapat memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan bangsa.
Sebagai relawan yang berdiri atas dasar solidaritas dan aspirasi bersama, anggota GSN perlu mengingat bahwa peran mereka bukan sekadar penggemar politik, tetapi juga mitra strategis dalam mengawal kebijakan yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat.Â
Oleh karena itu, langkah kritis, transparan, dan berpihak pada kepentingan umum akan menjadi kunci keberhasilan GSN dalam mewujudkan fungsi utamanya sebagai jembatan pemerintah dan rakyat.
GSN, Harapan Baru atau Ujian Bagi Demokrasi?
Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) hadir di tengah masyarakat dengan harapan yang besar sebagai jembatan penghubung antara pemerintahan Prabowo-Gibran dan rakyat.Â
Akan tetapi, dalam perjalanannya, GSN akan dihadapkan pada berbagai tantangan, terutama dalam menjaga keseimbangan antara mendukung kebijakan pemerintah dan tetap mendengarkan aspirasi masyarakat.
Jika berhasil menjalankan perannya dengan bijak, GSN dapat menjadi elemen penting dalam memperkokoh demokrasi Indonesia.Â
Namun, jika GSN hanya menjadi alat pembenar semua kebijakan pemerintah tanpa mempertimbangkan suara rakyat, ia justru berpotensi menimbulkan polarisasi yang bisa memecah belah bangsa.Â
Dengan harapan yang tulus, mari kita dukung dan awasi GSN agar benar-benar menjadi gerakan yang memperjuangkan kepentingan rakyat dan menjaga demokrasi kita tetap hidup dan kuat.***MG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H