Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Tom Lembong Tersangka Korupsi Hanya Karena Impor Gula?

2 November 2024   12:42 Diperbarui: 2 November 2024   13:00 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu Kejaksaan Agung juga sudah mengklarifikasi bahwa walau uang hasil korupsi itu tidak mengalir ke kantong Tom Lembong, namun seturut UU Korupsi, Tom Lembong sudah menyebabkan keuntungan bagi pihak lain, dan negara sudah dirugikan. 

Fakta-fakta inilah yang menjadi dasar Jaksa Agung menjerat Lembong dengan dugaan korupsi, bukan sekadar karena "mengimpor gula."

Narasi Menyesatkan: Mengapa Klaim "Korban Politik" Tidak Berdasar

Narasi bahwa Lembong menjadi tersangka hanya karena impor gula adalah klaim yang tidak mendidik dan menyesatkan. 

Fakta menunjukkan bahwa masalah utama dalam kasus ini adalah prosedur yang dilanggar serta adanya unsur menguntungkan pihak swasta dan merugikan negara. 

Mengimpor gula memang bukan tindakan yang dilarang, tetapi prosesnya harus mematuhi aturan yang ada. 

Impor yang tidak prosedural dan dilakukan dengan niat untuk menguntungkan pihak tertentu hingga merugikan negara merupakan tindakan korupsi.

Klaim bahwa Lembong dikriminalisasi juga seolah mengarahkan opini publik untuk membela koruptor, mengaburkan masalah utama, dan berpotensi memecah belah masyarakat. 

Jika narasi semacam ini terus berkembang, tidak heran bila upaya pemberantasan korupsi semakin sulit dan para pelakunya tak akan jera.

Fenomena Pembelaan Koruptor: Mengapa Mereka Kerap Dianggap "Pahlawan"?

Ini bukan kali pertama pejabat yang terlibat korupsi dibela dan bahkan dianggap "pahlawan." Ketika seorang pejabat korupsi bebas dari hukuman, tidak jarang masyarakat menyambutnya dengan antusias seolah-olah mereka telah berjasa besar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun