Dukungan moral maupun mentoring dari tokoh sekaliber Jokowi bisa menjadi bekal berharga bagi para pemimpin muda dalam menjalankan tugasnya.
Jokowi juga bisa berperan sebagai "diplomat" informal, memediasi kepentingan berbagai pihak yang berseberangan, baik di level nasional maupun internasional.Â
Dengan tetap menjaga netralitas, ia akan lebih mudah diterima di berbagai kalangan sebagai tokoh perekat bangsa.
Masa Depan Jokowi: Kembali ke Masyarakat, atau Tetap di Balik Layar?
Pensiun dari jabatan presiden bukan berarti Jokowi harus berhenti mengabdi. Justru, masa pensiun ini membuka peluang baginya untuk berkontribusi dalam ruang yang lebih luas dan fleksibel.Â
Apakah itu dalam isu lingkungan, regenerasi politik, atau peran-peran sosial lainnya, Jokowi tetap memiliki peluang untuk terus berbakti bagi negeri ini.
Banyak masyarakat berharap bahwa Jokowi akan tetap menjadi inspirasi, sosok yang terus dekat dengan rakyat, memperjuangkan keadilan sosial, dan menggerakkan perubahan nyata dari balik layar.Â
Bagaimana pun, masa pensiun ini bisa menjadi awal dari babak baru bagi Jokowi dalam mengukir kontribusi bagi Indonesia, sesuai dengan semangatnya yang kerap mengatakan bahwa menjadi pemimpin adalah untuk melayani, bukan untuk dilayani.
Menjaga Api Pengabdian, Mewujudkan Visi di Luar Kekuasaan
Banyak orang yang menantikan kiprah Jokowi setelah masa kepresidenannya. Sebagai sosok dengan pengalaman luas, ia memiliki kapasitas untuk berperan dalam berbagai bidang.Â
Tantangan sekarang adalah bagaimana Jokowi akan menjawab ekspektasi publik, apakah ia akan menjadi tokoh perubahan di bidang lingkungan, tetap memberikan warna di dunia politik, atau fokus pada aspek sosial yang lebih mendasar.