Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Politik

Refleksi 10 Tahun Jokowi: Tuduhan Cawe - cawe, KKN, dan Merusak Demokrasi

18 Oktober 2024   08:25 Diperbarui: 18 Oktober 2024   10:52 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pesan Reflektif dari Jokowi

Dari semua kritik dan tuduhan yang dilayangkan, Jokowi menunjukkan bahwa dirinya tidak terjebak dalam pertarungan politik kecil. Ia lebih fokus pada pencapaian besar yang dapat membawa dampak positif bagi bangsa dan negara. Dalam refleksi ini, kita bisa memetik pesan bahwa kepemimpinan bukan hanya soal kekuasaan, tetapi juga kemampuan untuk membagikan kuasa tersebut secara bijaksana dan untuk kepentingan bersama. Sikap Jokowi yang lebih mengedepankan kepentingan publik di atas harga diri pribadi menunjukkan kedewasaan politik yang patut dicontoh.

Jokowi telah menunjukkan bahwa seorang pemimpin tidak harus terus berkonfrontasi, tetapi bisa memilih jalan dialog dan konsensus tanpa mengorbankan prinsip. Kritik adalah bagian dari perjalanan seorang pemimpin, dan bagaimana ia merespons kritik tersebut adalah cermin dari kekuatannya. Dan hingga kini, Jokowi telah berhasil membuktikan bahwa ia tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga tumbuh dalam menghadapi tantangan politik yang datang bertubi-tubi.

Tuduhan cawe-cawe, nepotisme, KKN, dan merusak demokrasi memang menjadi sorotan selama 10 tahun Jokowi memimpin Indonesia. Namun, secara obyektif dan empiris, sebagian besar tuduhan ini tidak terbukti. Yang lebih terlihat adalah bagaimana Jokowi mampu menjaga stabilitas politik, menghadapi kritik dengan tenang, dan melakukan reformasi besar yang membawa dampak positif bagi Indonesia. Refleksi ini membawa kita pada kesimpulan bahwa kepemimpinan Jokowi, meskipun tidak sempurna, telah memberikan banyak pelajaran penting tentang bagaimana menghadapi tantangan politik dengan bijak.***MG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun