Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Refleksi 10 Tahun Jokowi, Kereta Cepat dan Ibukota Negara Nusantara Impian yang Menjadi Nyata

16 Oktober 2024   18:29 Diperbarui: 16 Oktober 2024   18:48 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain kereta cepat, visi besar lain dari Jokowi yang telah terealisasi adalah pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Gagasan pemindahan ibu kota sebenarnya bukan hal baru; bahkan Presiden Soekarno pernah memiliki mimpi yang serupa. Namun hanya Jokowi yang akhirnya berani mengeksekusi rencana tersebut.

Jakarta, sebagai ibu kota, telah menghadapi berbagai masalah serius seperti kemacetan lalu lintas, polusi, penurunan tanah, hingga ancaman banjir yang terus meningkat. Memindahkan ibu kota ke Kalimantan adalah solusi jangka panjang untuk mendistribusikan pembangunan lebih merata ke luar Pulau Jawa. 

Dengan demikian, proyek Ibu Kota Nusantara adalah wujud nyata dari visi Jokowi untuk menciptakan Indonesia yang lebih inklusif dan tidak Jawa-sentris.

Pembangunan IKN bukan sekadar soal memindahkan pusat pemerintahan. Kota ini dirancang sebagai kota hijau dan smart city yang ramah lingkungan dan terhubung secara digital. Dengan mengusung konsep Forest City, IKN diharapkan menjadi contoh bagi dunia tentang bagaimana sebuah kota bisa dibangun dengan menghormati alam. 

Jokowi sendiri menegaskan bahwa IKN akan menjadi kota yang futuristik, berkelanjutan, dan dirancang untuk menampung sekitar 1,5 juta penduduk dalam beberapa dekade mendatang.

Kritik dan Tantangan

Tentu, kedua proyek ini tidak berjalan tanpa tantangan. Kereta cepat mendapat sorotan karena biayanya yang mencapai miliaran dolar AS, serta keterlambatan dalam penyelesaiannya. Ada juga kekhawatiran mengenai berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengembalikan investasi besar ini. Sementara itu, pemindahan ibu kota juga menghadapi kritik, terutama dari sisi lingkungan. 

Banyak yang mengkhawatirkan bahwa proyek ini dapat merusak ekosistem Kalimantan, serta dampaknya terhadap masyarakat adat setempat.

Namun Jokowi tidak mundur. Bagi presiden yang memiliki semboyan "Kerja, kerja, kerja", kritik adalah bagian dari proses, tetapi bukan alasan untuk berhenti bermimpi besar. Jokowi paham bahwa setiap langkah menuju perubahan besar akan selalu diiringi oleh resistensi, namun dia tetap yakin bahwa kedua proyek ini adalah langkah penting menuju masa depan Indonesia yang lebih baik.

Jokowi: Pemimpin yang Tidak Takut Bermimpi Besar

Masa kepemimpinan Jokowi mungkin akan diingat sebagai era di mana Indonesia mulai berani melakukan lompatan besar. Tidak hanya berhenti pada wacana dan rencana, Jokowi memilih untuk mengeksekusi ide-ide besar yang telah lama tertunda. 

Kereta cepat dan IKN adalah dua proyek yang membuktikan bahwa Jokowi tidak hanya ingin menjadi presiden biasa. Ia ingin Indonesia menjadi negara maju yang tidak takut bermimpi besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun