Ketika mendengar kata "Roma," hal pertama yang terlintas di benak pasti adalah keagungan Colosseum, misteri Forum Romawi, serta keindahan seni dan arsitektur kuno.Â
Namun, selain sejarah megah yang selalu dibicarakan, Roma juga menyimpan banyak hal-hal kecil dan unik yang sering luput dari perhatian.Â
Hal-hal ini, meski tampak sepele, justru memberi warna tersendiri pada perjalanan di Kota Abadi ini. Mari kita mulai kisah jalan-jalan santai dan penuh kejutan di Roma!
Jalan Kuno dan Jejak Kereta Kuda
Jika Anda ingin merasakan bagaimana Roma ribuan tahun yang lalu, jangan hanya berjalan di jalan-jalan utama yang lebar dan beraspal.Â
Cobalah menyusuri lorong-lorong di antara bangunan tua kota ini. Anda akan menemukan jalan-jalan sempit yang terbuat dari batu granit hitam---bukan aspal biasa, tapi jalan yang telah ada sejak zaman Kekaisaran Romawi!
Jalan-jalan sempit ini hanya cukup untuk satu mobil kecil, dan itupun harus mobil mini seperti yang biasa dipakai Mr. Bean dalam serial komedinya.Â
Orang Roma tampaknya benar-benar terinspirasi oleh Mr. Bean---di sana, mobil kecil bertebaran di mana-mana. Alasan jalan sempit ini sederhana, karena pada masanya, jalan ini hanya dilalui oleh kereta kuda.Â
Jika Anda beruntung, Anda bisa melihat jejak roda kereta kuda yang masih membekas di batu jalanan, seakan-akan sejarah tak pernah benar-benar berlalu.
Air Keran yang Langsung Diminum
Salah satu hal paling mengejutkan bagi saya di Roma adalah bahwa air keran di kota ini bisa langsung diminum, bahkan yang mengalir dari kran-kran umum di pinggir jalan!Â
Bayangkan, di tengah cuaca terik yang menyengat, Anda tidak perlu lagi repot-repot membeli air minum di toko. Tinggal mampir ke salah satu nasoni, yaitu kran air minum publik, dan segarkan tenggorokan Anda dengan air yang dingin dan jernih, langsung dari sumber pegunungan.
Jika airnya tidak layak diminum, akan ada tulisan "non potabile" sebagai penanda. Ini adalah kebijakan pemerintah Roma untuk memanfaatkan sumber air alami dengan cara yang ramah lingkungan sekaligus menguntungkan para turis dan penduduk.
Pizza dan Gelato: Murah Meriah, Lezat Tiada Tara
Roma adalah surganya kuliner. Ketika perut mulai keroncongan setelah jalan-jalan, jangan khawatir, Anda tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam untuk menikmati makanan khas Italia.Â
Pizzeria dan gelateria bertebaran di setiap sudut kota, menawarkan pizza dan gelato yang murah meriah namun penuh cita rasa.
Beda pizza di sini dengan yang biasa kita temukan di negara lain? Pizza di Roma tipis, renyah, dan penuh dengan bahan-bahan segar. Dan gelato, es krim khas Italia ini, benar-benar tak bisa dilewatkan.Â
Dengan puluhan pilihan rasa yang ditawarkan, Anda mungkin akan kebingungan memilih, tapi tidak mungkin kecewa. Plus, es krim ini adalah pilihan sempurna untuk mendinginkan tubuh di bawah sinar matahari Roma yang kadang bisa cukup menyengat.
Minum Kopi? Berdiri Aja di Bar!
Bagi pecinta kopi, Roma adalah tempat yang tepat. Tapi ada satu aturan tidak tertulis yang mungkin mengejutkan: Harga kopi bisa lebih murah jika Anda meminumnya sambil berdiri di bar, daripada duduk di meja. Ya, Anda bisa menikmati secangkir espresso sambil berdiri di meja bar, dan membayar lebih murah. Lucu, bukan?
Ini mungkin karena di Roma, budaya minum kopi lebih dianggap sebagai aktivitas singkat---semacam pit stop singkat sebelum kembali melanjutkan aktivitas, bukan seperti di kafe tempat kita nongkrong berjam-jam sambil bekerja dengan laptop.
Zebra Cross, Lampu Merah, dan Pejalan Kaki yang Dihormati
Masyarakat Roma sangat menghargai pejalan kaki. Dengan banyaknya tempat wisata yang tersebar di seluruh penjuru kota, baik turis maupun penduduk lokal lebih sering berjalan kaki untuk menikmati keindahan Roma.Â
Di jalan-jalan utama, penyeberangan zebra cross dilengkapi dengan lampu lalu lintas khusus untuk pejalan kaki. Dan, yang menarik, walaupun jalanan tampak sepi, orang-orang Roma tetap menunggu lampu hijau sebelum menyeberang. Tidak ada yang melanggar!
Jika tidak ada lampu, begitu Anda melangkah ke zebra cross, mobil akan otomatis berhenti, meski sebelumnya melaju dengan kecepatan tinggi. Ini benar-benar sebuah pemandangan yang berbeda dari yang biasa saya lihat di rumah, di mana klakson mobil biasanya berbunyi duluan sebelum mereka berhenti.
Penjual Eceran dan Polisi Pajak
Roma juga penuh dengan penjual eceran di sepanjang jalan, menjual barang-barang mulai dari suvenir hingga aksesoris murah meriah.Â
Tapi perlu diingat, banyak di antara mereka yang merupakan migran atau bukan penduduk asli Roma, dan barang-barang yang mereka jual sering kali termasuk dalam kategori "black market," alias tanpa pajak. Hati-hati dalam membeli, ya!
Uniknya lagi, di Italia ada polisi khusus yang disebut Polizia Della Finanza. Mereka mengenakan seragam biru terang dan bertugas untuk menindak para pelanggar pajak.Â
Jadi, jika Anda melihat polisi dengan seragam berbeda dari Polizia biasa (polisi keamanan umum) atau Carabinieri (polisi militer yang tugasnya mirip dengan Brimob), itulah Polizia Della Finanza.
Google Maps: Panduan Pejalan Kaki
Satu lagi hal menarik. Saat mencari destinasi wisata di Roma lewat Google Maps, rute yang diberikan sering kali mengutamakan jalan kaki.Â
Beda sekali dengan di tempat kita, di mana mobil atau motor sering jadi prioritas utama. Ini adalah cerminan dari bagaimana gaya hidup di Roma, di mana berjalan kaki adalah hal yang sangat umum dan dihargai.
Akhirnya, Roma dan Hal-Hal Kecil yang Memesona
Roma memang tidak pernah kehabisan cerita, mulai dari sejarah, seni, budaya, hingga kehidupan masyarakat sehari-hari.
Di luar megahnya Colosseum dan Vatikan, justru hal-hal kecil seperti jalan granit bersejarah, keran air di pinggir jalan, pizza murah yang lezat, hingga kebiasaan minum kopi sambil berdiri, semua itu adalah bagian dari daya tarik kota ini.Â
Jadi, jika Anda berencana berkunjung ke Roma, jangan hanya fokus pada destinasi wisata besar. Nikmati juga hal-hal kecil yang membuat kota ini benar-benar hidup.
Siapa tahu, suatu saat Anda akan menemukan cerita menarik Anda sendiri di lorong-lorong sempit Roma!***MG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H