Teori ini didasarkan pada anggapan bahwa jika Harun tertangkap dan berbicara di pengadilan, ia bisa mengungkap nama-nama besar yang terlibat dalam skandal politik yang lebih luas.
Tapi benarkah Harun Masiku dilindungi? Jika iya, apa yang begitu ditakutkan jika ia berbicara di pengadilan? Mungkinkah ada keterlibatan lebih luas yang akan terungkap, atau ini sekadar upaya untuk menjaga nama baik partai politik tertentu?
Secara logis, sulit dibayangkan seorang buronan dapat terus menghilang tanpa dukungan logistik dan finansial yang kuat. Namun, mengingat perkembangan teknologi dan keahlian penegak hukum Indonesia dalam menangani kasus-kasus besar lainnya, kejanggalan muncul.Â
Mengapa hingga saat ini Harun belum berhasil ditemukan, bahkan setelah lebih dari empat tahun dalam pelarian?
Ada beberapa faktor yang bisa menjelaskan mengapa kasus ini belum terpecahkan. Salah satunya adalah minimnya sinergi antara lembaga penegak hukum.Â
Terkadang, kepentingan politik yang berbeda bisa menghambat kerja sama antar-lembaga, terutama dalam kasus yang melibatkan aktor-aktor politik besar.Â
Selain itu, ada juga kemungkinan bahwa Harun telah bersembunyi di luar negeri, meskipun upaya pencarian oleh pihak Imigrasi juga belum membuahkan hasil.
Kecurigaan dan Teori Konspirasi: Pantaskah?
Teori konspirasi mengenai keterlibatan partai politik dalam menyembunyikan Harun Masiku memang memancing perhatian publik. Dalam demokrasi yang sehat, kecurigaan publik terhadap kekuasaan adalah hal yang wajar.Â
Namun, pertanyaan yang lebih penting adalah apakah kecurigaan ini pantas dan beralasan?
Kita harus mengingat bahwa hingga saat ini, tidak ada bukti kuat yang menunjukkan keterlibatan langsung dari partai politik atau pejabat tinggi negara dalam melindungi Harun.Â