Di Indonesia, sebagai negara rawan bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami, potensi risiko ini harus menjadi pertimbangan utama. Pembangunan fasilitas nuklir harus dipastikan tahan terhadap segala bentuk guncangan seismik.Â
Selain itu, pertanyaan soal bagaimana menangani limbah nuklir yang berbahaya juga memerlukan jawaban yang jelas. Limbah radioaktif membutuhkan pengelolaan khusus yang bisa berlangsung hingga ribuan tahun.
Apakah Nuklir Pilihan Satu-satunya?
Sebelum terjun ke dunia nuklir, Indonesia perlu memastikan apakah ini memang pilihan terbaik atau ada opsi lain yang sebaiknya dimaksimalkan terlebih dahulu. Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang melimpah. Energi panas bumi, tenaga surya, angin, dan air dapat dikembangkan secara maksimal.Â
Saat ini, energi panas bumi sudah dimanfaatkan di beberapa wilayah, tetapi skalanya bisa ditingkatkan. Begitu pula dengan tenaga surya, di mana Indonesia yang terletak di garis khatulistiwa memiliki sinar matahari yang melimpah sepanjang tahun.
Keunggulan dari energi terbarukan adalah keamanannya yang lebih tinggi serta dampaknya yang minimal terhadap lingkungan. Tenaga surya dan angin, misalnya, tidak menimbulkan limbah berbahaya yang memerlukan pengelolaan jangka panjang seperti limbah nuklir.
Namun, tantangan terbesar dalam memaksimalkan potensi energi terbarukan adalah teknologi dan investasi. Pengembangan energi terbarukan membutuhkan infrastruktur yang besar dan teknologi penyimpanan energi yang lebih baik agar bisa beroperasi secara stabil.
Langkah Bijak: Evaluasi dan Persiapan Matang
Indonesia tidak harus terburu-buru dalam mengadopsi energi nuklir. Mengembangkan program nuklir memerlukan persiapan yang sangat matang, baik dari segi regulasi, teknologi, maupun sumber daya manusia.Â
Pemerintah juga harus melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk masyarakat luas, dalam mengambil keputusan penting ini. Transparansi dan komunikasi yang jelas tentang risiko dan keuntungan nuklir harus dilakukan agar masyarakat paham mengapa pilihan ini diambil.
Jika Indonesia benar-benar memutuskan untuk memanfaatkan energi nuklir, perlu dipastikan bahwa standar keselamatan tertinggi diikuti dengan ketat. Penempatan fasilitas nuklir harus berada di lokasi yang minim risiko bencana alam, dan teknologi yang digunakan harus paling mutakhir untuk meminimalkan kemungkinan kecelakaan.