Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Misteri Big Data, Sungguh Ada atau Isapan Jempol Belaka?

18 April 2022   19:55 Diperbarui: 18 April 2022   20:11 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru - baru ini kita dihebohkan dengan pernyataan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Ketua Umum PKB dan Luhut Binsar Panjaitan, Menko marinves mengenai Big Data.

Mereka berdua mengklaim bahwa berdasarkan Big Data yang dimiliki, mayoritas masyarakat Indonesia menginginkan penundaan Pemilu, yang berarti Jokowi diberikan kepercayaan untuk memperpanjang masa jabatannya sebagai Presiden.

Menurut keduanya hasil analisis Big Data tersebut lebih dapat dipercaya daripada survey biasa, karena responden survey hanya ribuan, sedangkan big data bersumber dari 110 juta suara rakyat.

Sebelum menganalisa pendapat kedua tokoh ini, mungkin ada baiknya kita mengetahui dahulu apa yang dimaksud dengan big data itu?

Big Data adalah konsep pengelompokan atau pengumpulan data dalam skala besar, yang terdiri dari berbagai macam jenis data, meliputi data terstruktur, semi terstruktur, dan tidak terstruktur. 

Hal ini berarti big data tersebut masih merupakan data mentah yang masih perlu dianalisis. Jika tidak, maka big data tersebut tidaklah berguna.

Adapun big data tersebut bisa dari berbagai sumber, entah itu dari media masa, media sosial ataupun sumber data lainnya. Biasanya dari data mentah tersebut lalu dikelompokkan berdasarkan kategori lebih spesifik yang kemudian dianalisa untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

Untuk perusahaan misalnya, big data ini diolah untuk melihat minat dan kecenderungan masyarakat sebagai target pasar mereka, supaya produk atau jasa yang mereka tawarkan sesuai dengan keinginan target pasar tersebut.

Kembali pada klaim big data Cak Imin dan Luhut Binsar Panjaitan.

Kemungkinan memang ada big data yang berasal dari berbagai sumber mengenai diskusi, pendapat dan komentar terhadap pemerintahan Jokowi. Untuk mengumpulkan big data itu, walau sulit, masih bisa dilakukan. Namun tentu saja big data, sebagai data mentah itu harus dianalisis.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun