Kondisi lain, nampaknya para oposisi semakin mendapat momentum dengan situasi Pandemi dan krisis ekonomi akibat perang Rusia dan Ukraina yang menyebabkan pemerintah harus memutuskan kebijakan - kebijakan yang sulit untuk menyelamatkan ekonomi negara ini.Â
Terkadang kebijakan tersebut tidak populer, seperti kenaikan harga minyak, Â kenaikan pajak dan mengurangi subsidi.
Persoalan perpindahan IKN, bergejolaknya harga minyak goreng dan beberapa kasus penegakan hukum yang kurang tepat menjadi sumbu oposisi untuk menyerang pemerintahan Jokowi.
Semua kondisi ini jika Jokowi tidak hati - hati akan menyebabkan pemerintahan diakhiri dengan hal yang tidak dikehendaki.
Lalu, bagaimana sebenarnya Jokowi harus bersikap agar tetes nila itu tidak mengotori susu sebelanga yang sudah berhasil Jokowi kumpulkan?
Sebenarnya, hanya satu jalan, yakni menjadikan rakyat sebagai satu - satunya pihak yang harus dilayani dan diperjuangkan. Benar, kawan politik memang perlu, tapi pada akhirnya mereka akan memakai rumus: tidak ada kawan dan lawan yang abadi.Â
Jadi pak Jokowi, tekad yang pernah bapak sampaikan saat kampanye di periode kedua dulu, "Saya akan bekerja tanpa beban dan demi kepentingan rakyat akan melakukan apa saja", perlu kembali dilakukan.Â
Bapak dipilih oleh rakyat, dan akan kembali lagi menjadi rakyat. Sisa waktu dua tahun ini kiranya sungguh dapat digunakan untuk melayani Rakyat. Hanya dengan demikianlah susu sebelanga tidak dinodai oleh setetes nila.***MG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H