- Temukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri.
Selama ini pendidikan terjebak pada "sindrom sang juara". Para juara lah yang selalu mendapat panggung dan mahkota. Para juara selalu dipuja, sementara yang kurang mampu meraih prestasi dianggap sebagai para pecundang yang selalu disisihkan.
Padahal dalam kehidupan nyata, sering para pecundang itu menjadi bos atau pimpinan para kutu buku.
Ajakan ini jelas mau mengajak para guru dan pendidik untuk lebih mampu menggali bakat tersembunyi dari para murid nya. Bakat yang jika dikembangkan pasti akan bisa menyumbangkan sesuatu yang berharga di masa depan.
- Tawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan.
Ajakan terakhir ini sungguh menyentuh. Jika sungguh dilakukan pasti akan menghasilkan suasana kerja ideal dan kesetiakawanan antar para pendidik yang pasti menular kepada para murid yang mereka didik.
Jadi, seperti yang dikatakan sendiri oleh Nadiem Makarim, ini suatu perubahan kecil, namun jika dilakukan oleh semua pendidik di seluruh negeri maka pasti akan mengubah wajah pendidikan kita menjadi lebih baik.***MG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H