Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ini Langkah Kecil Nadiem Makarim untuk Perubahan Besar Pendidikan Kita

23 November 2019   16:03 Diperbarui: 23 November 2019   16:10 991
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: JPNN.com

Ya, hal ini sebenarnya bukan hal baru. Peran guru sebenarnya adalah membantu proses belajar, bukan sumber segala ilmu, apalagi di jaman milenium ini. 

Sumber pengetahuan bisa didapatkan oleh murid dari mana saja. Bahkan dalam banyak hal murid lebih tahu dari sang guru, terutama dalam hal teknologi dan media sosial.

Dengan ajakan ini, pasti para murid difasilitasi  untuk lebih percaya diri dan bisa saling berbagi. Suatu sikap yang sangat dibutuhkan dalam membangun negeri tercinta ini.

- Berikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas

Ajakan ini seolah mau membalikkan peran guru dan murid. Sebelumnya selalu dirasakan tugas guru mengajar dan murid mendengar.

Namun sebenarnya bukanlah peran yang ingin ditukar tapi paradigma mendasar pendidikan kita.

Peran guru tetap sebagai pendidik, tapi murid juga bisa menyumbangkan hal baru, tidak hanya untuk rekannya tapi juga bagi para guru.  

Ini memang akan menuntut kerendahan hati guru, dan pasti juga menumbuhkan rasa percaya diri para murid. Suatu sikap yang sangat perlu agar para calon tokoh bangsa ini tidak menjadi rendah diri di hadapan bangsa lain.

- Cetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas.

Nampaknya ajakan ini sangat sederhana. Tapi jika sungguh dilakukan dengan seksama, maka pasti akan menghasilkan sikap kerjasama dan saling bantu satu sama lain. Juga akan menghilangkan gap yunior - senior yang sudah seringkali sampai menimbulkan korban yang tidak diharapkan.

Juga kegiatan bakti sosial akan melahirkan orang - orang yang bisa berimpati dengan nasib orang lain yang kurang beruntung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun