Tidak seorangpun menyangka bahwa seorang tukang kayu dan pengusaha mebel bisa menjadi seorang Presiden Indonesia, negara kepulauan terbesar dan berpenduduk sekitar 265 juta jiwa.
Bahkan para temannya semasa mahasiswa heran dari mana dia mendapat kemampuan untuk memimpin bangsa yang sangat besar.Â
Kebetulan istri penulis adalah adik kelasnya di Fakultas Kehutanan UGM. Dia mengatakan tidak pernah mendengar sosok Jokowi pada saat menggali ilmu di UGM waktu itu.
Memang dilihat dari dokumentasi foto yang ada, Jokowi adalah mahasiswa sangat biasa, punya hobi kegiatan luar lapangan, mendaki dan bertualang di hutan. Juga sebagai anak muda di jamannya, Joko Widodo sangat menikmati musik cadas.Â
Sebenarnya di bisnis mebel ini terlihat Jokowi mulai mengasah bakatnya sebagai pebisnis dengan mindset terus berjuang, bekerja keras dan berinovasi. Dari kerja keras dan inovasinya ini dia akhirnya berhasil menjadi seorang eksportir mebel.
Namun, di situlah kehebatan dan luar biasanya Jokowi. Selama jadi pengusaha rupanya bukan hanya insting pebisnis yang dia asah, juga kemampuan kepemimpinan atau leadership nya.
Rupanya jiwa kepemimpinan dan inovasinya dilihat oleh rekannya seprofesi sehingga dia dipilih menjadi ketua Asmindo, asosisasi para pengusaha mebel di Solo.
Nah, rupanya ini yang menjadi "jembatan takdir" Jokowi untuk masuk ke dunia politik.Â
Pada saat momentum pemilihan walikota Solo dengan masa awal eforia pemilihan langsung dan semangat mendapatkan tokoh baru dalam era reformasi, Jokowi yang didapuk rekan seprofesi mencalonkan diri menjadi Walikota Solo, memenangkan kontestasi itu.