Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kembali, Jokowi Jadi Sampul Majalah Arab Saudi

4 Juli 2019   07:47 Diperbarui: 4 Juli 2019   11:57 1251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Kompas.com

Ini kesekian kali wajah Jokowi terpampang di majalah gaya hidup yang cukup prestisius di Arab Saudi. 

Jika sebelumnya majalah yang menampilkan sosok Presiden RI yang baru terpilih kedua kali ini adalah majalah untuk para milenial, kini wajah yang sama kembali di cover oleh majalah gaya hidup Pria Arrajol. (Kompas com)

Majalah itu pernah  menampilkan berbagai tokoh dunia antara lain Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, hingga Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman.

Didirikan pada Mei 1992, Arrajol diterbitkan oleh Saudi Research and Marketing Group yang juga pemilik sejumlah media seperti Arab News maupun Asharq al Awsat.

Secara rutin, Arrajol menyajikan artikel yang cocok dengan menyasar pembaca kalangan pengusaha yang kaya, elite, dan berpengaruh baik di Saudi maupun negara Arab lain.

"Dia dipilih oleh majalah Arrajol untuk menghiasi cover majalah sekaligus menyoroti perjalanan hidupnya yang menonjol baik kehidupan pribadi maupun umum," kata redaksi.

Melihat wajah Presiden RI itu terpampang di sebuah majalah prestisius dari negara lain, tentu seharusnya kita bangga, karena rupanya bangsa lain juga melihat dan menghargai sosok Presiden kita. 

Ini menunjukkan prestasi tersendiri. Dan untuk Jokowi ini bukan pertama kali dirinya menjadi photo depan sampul majalah luar negeri.

Mengapa kali ini ketokohan Jokowi diangkat oleh Majalah ini?

Dalam pemberitaan Arrajol, Jokowi disebut sebagai sosok yang rendah hati, sederhana, dan bersih. Dia adalah pemimpin yang datang bukan dari kalangan politisi maupun militer.

Memang untuk banyak orang sosok Jokowi adalah tokoh yang fenomenal. Dia ibarat meteor yang secara tiba - tiba bersinar dari kegelapan malam.

Tidak seorangpun menyangka bahwa seorang tukang kayu dan pengusaha mebel bisa menjadi seorang Presiden Indonesia, negara kepulauan terbesar dan berpenduduk sekitar 265 juta jiwa.

Bahkan para temannya semasa mahasiswa heran dari mana dia mendapat kemampuan untuk memimpin bangsa yang sangat besar. 

Kebetulan istri penulis adalah adik kelasnya di Fakultas Kehutanan UGM. Dia mengatakan tidak pernah mendengar sosok Jokowi pada saat menggali ilmu di UGM waktu itu.

Memang dilihat dari dokumentasi foto yang ada, Jokowi adalah mahasiswa sangat biasa, punya hobi kegiatan luar lapangan, mendaki dan bertualang di hutan. Juga sebagai anak muda di jamannya, Joko Widodo sangat menikmati musik cadas. 

Sumber gambar: detik.com
Sumber gambar: detik.com
Profesi yang ia pilih setelah selesai kuliah pun sejalan dengan studi yang dia geluti. Jokowi sempat menjadi karyawan perusahaan Hutan Tanaman Industri di Aceh. Kemudian, untuk meneruskan bisnis keluarganya sebagai penjual bahan bangunan dia mulai berbisnis mebel. 

Sebenarnya di bisnis mebel ini terlihat Jokowi mulai mengasah bakatnya sebagai pebisnis dengan mindset terus berjuang, bekerja keras dan berinovasi. Dari kerja keras dan inovasinya ini dia akhirnya berhasil menjadi seorang eksportir mebel.

Sumber gambar: Tribunnews
Sumber gambar: Tribunnews
Kalau kita bercerita mengenai sosok biasa - biasa saja maka pasti cerita Jokowi ini hanya sampai di sini. 

Namun, di situlah kehebatan dan luar biasanya Jokowi. Selama jadi pengusaha rupanya bukan hanya insting pebisnis yang dia asah, juga kemampuan kepemimpinan atau leadership nya.

Rupanya jiwa kepemimpinan dan inovasinya dilihat oleh rekannya seprofesi sehingga dia dipilih menjadi ketua Asmindo, asosisasi para pengusaha mebel di Solo.

Nah, rupanya ini yang menjadi "jembatan takdir" Jokowi untuk masuk ke dunia politik. 

Pada saat momentum pemilihan walikota Solo dengan masa awal eforia pemilihan langsung dan semangat mendapatkan tokoh baru dalam era reformasi, Jokowi yang didapuk rekan seprofesi mencalonkan diri menjadi Walikota Solo, memenangkan kontestasi itu.

Jiwa kerja keras, totalitas dan inovasi yag sudah ada dan terasah kemudian diterapkan pada dunia yang sama sekali baru bagi sosok Jokowi.

Solo, yang memang berada di tengah pulau Jawa dan beberapa kali sudah masuk dalam radar sejarah, kembali mendapatkan perhatian, karena ada sosok muda walikota yang melakukan terobosan- terobosan berani dan inovatif di kota Heart of Java itu.

Singkat cerita, sosok sederhana Jokowi sejak saat itu secara tiba - tiba berubah. Panggung kecil sebagai tukang kayu berganti dengan panggung besar nasional bahkan dunia. Dia mempunyai prestasi tidak terkalahkan selama mencalonkan diri sebagai tokoh politik.

Kembali pada wajah Jokowi di cover depan majalah prestisius Arab Saudi di atas tadi.

Penghargaan dunia pada Presiden kita tentu sangat membanggakan kita. Namun di sisi lain, kita juga sedih dan risih karena masih ada oknum masyarakat yang dengan mudah mengolok dan menghina Presiden kita ini.

Seolah bagi mereka sosok Jokowi sama sekali tidak punya sisi baik dan prestasi. Tentu tidak ada orang yang sempurna. Namun sikap berlebihan kebencian dan penghinaan ini sudah diluar batas dan kewajaran.

Moga penghargaan yang kesekian kalinya ini, dan sudah pasti akan ada lagi di masa depan nanti, bisa mengubah sedikit demi sedikit sikap benci dan caci maki itu. 

Biar bagaimanapun untuk saat ini Jokowi adalah Presiden kita semua sebagai bangsa yang secara demokratis sudah dipercaya mayoritas bangsa ini.***MG

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun