Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Siap Keputusan "Gila" Demi Negara

16 Juni 2019   20:18 Diperbarui: 16 Juni 2019   21:14 713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Presiden Joko Widodo bertemu dengan para aktivis '98. Di hadapan para aktivis, Jokowi menegaskan dirinya tidak segan untuk mengambil keputusan 'gila' jika itu untuk kepentingan negara.

"Saya dalam 5 tahun ke depan insyaallah sudah tidak memiliki beban apa-apa. Jadi, keputusan yang gila, keputusan yang miring-miring, yang itu penting untuk negara ini akan kita kerjakan. Jadi saya tidak memiliki beban apa-apa," katanya.

Pernyataan seperti ini adalah tekad yang kesekian kalinya yang telah diungkapkan Jokowi sejak KPU menyatakan bahwa dirinya memenangkan kontestasi Pilpres untuk periode kedua ini.

Janji ini menunjukkan beberapa arti dan indikasi.

Pertama, rupanya di periode pertama rupanya Jokowi masih merasa terbelenggu oleh beban politik dalam menjalankan program nya. 

Tantangan politik Jokowi di periode pertama tentu bukanlah hal yang dibuat - buat.

Kita tahu sendiri, bagaimana dirinya yang bukan berasal dari trah tokoh politik nasional dan elit partai, namun dipercaya oleh mayoritas rakyat untuk memimpin bangsa ini. Tentu hal itu punya tantangan tersendiri.

Banyak orang yang sempat meragukan dirinya mampu menguasai panasnya dunia politik Indonesia di awal pemerintahannya. 

Apalagi, koalisi partai pendukungnya pun pada masa itu tidak mayoritas sehingga dia harus berhadapan dengan lembaga legislatif yang dikuasai oleh koalisi oposisi.

Namun bakat alami juragan mebel ini dalam berpolitik nampaknya tidak bisa diremehkan. Lambat namun pasti, dia bisa menguasai parlemen dengan menarik beberapa partai dari koalisi partai oposisi untuk memihak dirinya.

Juga dalam internal Partainya PDIP, dia sempat ditentang secara frontal oleh beberapa tokoh partai. 

Kita tentu masih ingat, julukan "petugas partai" yang sempat melekat pada diri Jokowi. Karena dirinya memang bukan tokoh elit partai.  Namun hal itupun bisa Jokowi tanggulangi.

Kini, di periode keduanya, nampaknya Jokowi lebih percaya diri. Dengan apa yang sudah dicapainya, nampaknya dirinya sudah punya posisi tawar yang lebih kuat. 

Tentu saja karena ini adalah periode terakhirnya untuk menjadi presiden, dia merasa "nothing to lose" untuk menghadapi resiko politik ke depan.

Apa keputusan dan kebijakan "gila" yang perlu dia lakukan untuk mencapai idealismenya yang tertunda?

Hal pertama tentu saja adalah kita tunggu keberaniannya untuk membentuk kabinet ahli atau Zaken kabinet. 

Artinya dia sungguh - sungguh memilih para pembantu utamanya dari orang - orang profesional yang mampu dan mau bekerja sesuai dengan bidangnya.

Di periode pertama nampaknya ini tidak terlalu bisa Jokowi lakukan, karena masih ada tawar menawar politik yang harus dia pertimbangkan.

Hal lain yang yang kita harapkan adalah progam - program pro rakyat yang nampaknya harus terus digalakkan seperti: Pembaharuan Agraria, prioritas pembangunan di pedesaan dan perbatasan, hak dan akses masyarakat pada sumber daya alam serta hak- hak masyarakat adat.

Tentu hal yang tidak kalah penting adalah penyelesaian PR masa lalu yang menyangkut masalah HAM dan pelanggaran berat yang selama ini tidak terlalu berani disentuh.

Karena janji Jokowi ini dilakukan di hadapan para tokoh aktivis 98, tentu kiranya Jokowi berani menuntaskan tuntutan para tokoh reformasi itu dengan memberantas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme atau KKN yang sampai saat ini pun masih belum bisa terkikis habis. 

Janji sudah Jokowi ungkapkan. Moga keputusan dan kebijakan "gila" seperti di atas bisa dia wujudkan demi negara tercinta ini. ***MG

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun