Kita sangat bisa mengerti keberatan yang disampaikan oleh SBY.Â
Karena dengan mengatakan hal itu, seolah almarhumah dijadikan alat untuk kepentingan politik Prabowo. Tentu hal ini tidaklah etis.
Sebenarnya bukan baru kali ini Prabowo menunjukkan spontanitas yang kurang pada tempatnya.
Kita masih ingat bagaimana dalam masa kampanye tiba - tiba ia membuka baju dan menggebrak podium. Juga saat debat, ia berjoget ria dan marah - marah.
Mungkin ada yang berpandangan bahwa hal ini hanya sebagai sikap spontanitas dari Prabowo. Namun tentu saja hal itu ada batasnya. Karena jika tidak, maka akan menimbulkan reaksi atau akibat yang tidak diinginkan.
Kembali pada insiden di atas. Keinginan baik dan sikap kekeluargaan yang ingin ditunjukkan Prabowo dalam kunjungannya menjadi tertutup oleh kata - kata yang menjadikan SBY tidak berkenan.
Dalam hal ini Sensitivitas rasa dan etika sikap politik memang perlu diperhatikan.***MG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H