Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ani Yudhoyono, Flamboyan itu Telah Pergi, Semerbaknya Tetap Mewangi

3 Juni 2019   08:55 Diperbarui: 3 Juni 2019   12:22 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: merdeka.com

Flamboyan

Kembang Merah di ujung kota
Menunggu sapa angin utara
Atau langkah kuda penarik kereta
Pembawa berita
dan simponi cinta

Flamboyan, kaulah yang dirindukan
sang pengembara
yang menapaki harinya tanpa huru-hara
hingga puncak almamater para ksatria

Jika bungamu jatuh berguguran
dalam semerbak wangi sinar pesona
kau ucapkan selamat datang
pada pengembara berpedati tua
yang tak henti berucap bahagia
karena perjalanan panjangnya tidak sia-sia
berakhir di batas kota

Semarang, 25 Januari 2004

Puisi karya : Susilo Bambang Yudhoyono

Ini adalah sepotong puisi yang pernah ditulis oleh SBY. Puisi ini terinspirasi oleh kembang flamboyan yang tumbuh menghiasi Akademi Militer Nasional Magelang.

Puisi ini memang sarat makna dan bisa diartikan dengan berbagai nuansa warna.

Terasa sekali kutipan syair ini kembali berbicara ketika Presiden Jokowi mengutipnya saat pemakaman ibu Ani Yudhoyono di Makam Pahlawan Kalibata.

"Flamboyan telah pergi, namun akan tetap hidup di hati kita semuanya, rakyat Indonesia yang mencintainya," kata Jokowi melepas kepergian mendiang istri SBY.

Sosok ibu Ani Yudhoyono memang cukup fenomenal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun