Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Para Perusuh Bagai "Ronin", Samurai Tanpa Tuan?

31 Mei 2019   09:25 Diperbarui: 31 Mei 2019   09:39 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun pernyataan ini tidak secara tegas melarang para pendukung fanatiknya untuk tidak perlu berunjukrasa karena secara resmi kubunya telah menempuh jalur hukum ke MK. 

Dalam kondisi waktu itu, penegasan seperti ini sangatlah diperlukan karena pihak kepolisian sudah mengingatkan bahwa ada indikasi kuat unjuk rasa akan ditunggangi oleh perusuh dan teroris. 

Peringatan ini bukan isapan jempol saja, karena polisi sudah menangkap banyak teroris dalam waktu yang berdekatan dan berdasarkan interogasi, mereka memang mau menggunakan momen unjuk rasa "People power" 22 Mei sebagai panggung mereka.

Publik juga mengetahui, pada saat terjadi kerusuhan ada mobil ambulans yang berlogo partai koalisi menjadi alat pengangkut batu dan peralatan bagi perusuh.

Pun tak bisa dipungkiri semua kejadian itu diawali dengan seruan - seruan provokasi dan agitasi yang terus menerus dilancarkan pada saat kampanye. 

Apalagi saat ini polisi sedang menangani beberapa oknum perusuh yang sudah dijadikan tersangka, dan mereka punya hubungan secara khusus dengan kubu Prabowo.

Jadi tidak tepatlah jika pihak BPN menolak mengakui bahwa para perusuh itu adalah pendukungnya. Karena pada saat melakukan aksi, mereka adalah bagian yang ikut menyuarakan konsern dan kepentingan pihak BPN.

Memang tanggung jawab pada saat melakukan pelanggaran hukum adalah tanggungjawab individu. Namun jangan juga pihak - pihak terkait cuci tangan dan mengorbankan para "Ronin" tersebut seolah mereka secara spontan bergerak begitu saja. ***MG

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun