Khusus untuk kelapa sawit, karena daur ulang penanamannya cukup lama, yakni sampai 30 tahun maka jenis tanah di Sumatra cocok untuk tanaman itu. Hal tersebut disebabkan karena kesuburan tanah di Sumatra juga disebabkan oleh tanah vulkanis.
Sementara Pulau Kalimantan sangat cocok untuk tanaman keras seperti karet dan coklat. Jenis tanah Kalimantan yang kesuburannya sangat tergantung humus sebenarnya tidak cocok untuk kelapa sawit. Jika ditanam kelapa sawit biasanya untuk daur ulang kedua penanamannya membutuhkan pupuk yang sangat banyak karena kelapa sawit tidak menghasilkan humus yang  cukup guna menjaga kesuburan tanah Kalimantan.
Untuk Indonesia Timur di mana memang cuaca nya lebih kering sehingga tersedia areal rumput dan Savana yang luas maka sangat cocok untuk peternakan sapi bagi memenuhi kebutuhan daging.
Masalahnya, saat ini tata ruang yang ada kurang mengakomodir pembagian tata ruang yang sesuai dengan jenis tanah, tanaman dan iklim seperti di atasÂ
Kita lihat saja, pulau Jawa yang sangat subur untuk tanaman padi, sekarang ini lahan yang tersedia justru semakin sempit karena infrastruktur, areak industri dan pemukiman. Padahal saat ini kita masih harus mengimpor beras sebagai makanan pokok.Â
Dari masalah ini nampak juga perlu diperhatikan dalam merencanakan tata ruang, perlu diperhatikan bahwa lahan pertanian harus dipertahankan.Â
Artinya lahan subur untuk pertanian jangan terlalu mudah diubah untuk peruntukan lain. Tekad untuk menyediakan lahan pertanian abadi atau lahan pertanian berkelanjutan harus sungguh diwujudkan.
Tentu dalam hal ini erat juga hubungannya dengan pembangunan di sektor lain. Jangan semua industri dibangun di Pulau Jawa karena hal itu akan menghabiskan lahan yang sebenarnya sangat penting untuk pertanian.Â
Untuk industri sebaiknya dilakukan sesuai dengan ketersediaan daya dukung Sumber Daya Alam yang ada.Â